Untuk pertama kalinya Rumah Yatim cabang Surabaya memberikan bantuan kepada mualaf, Rabu (28/09) di Jl. Bendul Merisi, Surabaya. Bantuan khusus mualaf ini merupakan salah satu amanah yang dijalankan Rumah Yatim dalam menyalurkan dana zakat.
“Begitu ada instruksi kami langsung sigap mencari mualaf yang betul-betul membutuhkan, cukup lama juga kami mencarinya, hampir 2 minggu, sekitar 10 hari,” katanya.
Kepala Asrama Surabaya Agus Kurnia menerangkan tersedianya anggaran dari dana zakat untuk mualaf yang sudah waktunya disalurkan.
“Begitu ada instruksi kami langsung sigap mencari mualaf yang betul-betul membutuhkan, cukup lama juga kami mencarinya, hampir 2 minggu, sekitar 10 hari,” katanya.
Kepala Asrama Surabaya Agus Kurnia menerangkan tersedianya anggaran dari dana zakat untuk mualaf yang sudah waktunya disalurkan.
Pihak manajemen memintanya untuk mencari mualaf yang berhak mendapatkan bantuan ini. Ia berkoordinasi dengan tim dan stafnya mencari mualaf mulai sekitar wilayah yang terdekat sekitar asrama.
Akhirnya, mereka menemukan mualaf sebagai mustahiq, dari informasi yang diberikan front office (FO) Rumah Yatim cabang Surabaya yang bernama Linda.
Mualaf ini seorang perempuan, bernama Chrisanti Eka Putri yang berasal dari Surabaya. Setelah diketahui, Putri (sapaan akrabnya) merupakan kakak ipar dari Linda, yang menikah dengan kakak laki-laki Linda 2 tahun lalu.
Agus dan timnya mengunjungi tempat tinggal Putri dan memberikan dana zakat sebagai bentuk amanah dan kepedulian berupa uang tunai Rp. 250.000. Hingga saat ini Putri bersama suaminya masih tinggal bersama dengan ibunya Putri, dan sedang mencari kontrakan untuk tempat tinggal baru mereka. Rencananya, mereka ingin tempat tinggal yang strategis dan dekat dengan asrama Rumah Yatim agar Putri mendapatkan bimbingan keagamaan.
Mualaf ini seorang perempuan, bernama Chrisanti Eka Putri yang berasal dari Surabaya. Setelah diketahui, Putri (sapaan akrabnya) merupakan kakak ipar dari Linda, yang menikah dengan kakak laki-laki Linda 2 tahun lalu.
Agus dan timnya mengunjungi tempat tinggal Putri dan memberikan dana zakat sebagai bentuk amanah dan kepedulian berupa uang tunai Rp. 250.000. Hingga saat ini Putri bersama suaminya masih tinggal bersama dengan ibunya Putri, dan sedang mencari kontrakan untuk tempat tinggal baru mereka. Rencananya, mereka ingin tempat tinggal yang strategis dan dekat dengan asrama Rumah Yatim agar Putri mendapatkan bimbingan keagamaan.
Ia mengatakan ingin lebih banyak belajar tentang keislaman tetapi bingung mencari gurunya. Sementara ini, Putri yang sudah berhenti bekerja kini fokus mengurus keluarganya ingin mengisi waktunya untuk banyak belajar. Ia sangat berterima kasih kepada Rumah Yatim yang telah membantunya dan sangat terkesan Rumah Yatim begitu peduli terhadap sesama walau berbeda keyakinan.
Pertemuan ini baginya silaturahim yang dapat membentuk persaudaraan, dan menumbuhkan rasa empati.
Seiring berjalannya waktu ia berharap dapat menjadi seorang muslimah sejati yang berilmu pengetahuan. Dan menjalankan perintah Allah secara kaffah di kehidupan sehari-harinya.
Seiring berjalannya waktu ia berharap dapat menjadi seorang muslimah sejati yang berilmu pengetahuan. Dan menjalankan perintah Allah secara kaffah di kehidupan sehari-harinya.