Kampung Cimacan, wilayah terparah Banjir Bandang Garut
Kampung Cimacan RT 04 RW 12 kecamatan Tarogong Kidul merupakan wilayah terparah akibat terjangan air bah sungai Cimanuk, posisi perkampungan yang berhadapan langsung dengan sungai Cimanuk menjadi salah satu alasannya. Wajah perkampungan asri, damai dan didominasi rumah kontrakan kini berubah menjadi hamparan endapan lumpur dan tumpukan sisa reruntuhan.
Baru kali pertama,Garut ditimpa bencana air bah semengerikan ini
“Saya sudah 25 tahun tinggal dikampung ini, namun tragedi ini adalah pertama kalinya menimpa saya dan warga kampung Cimacan. “ kata Asep (56) salah satu korban banjir bandang kepada tim jurnalis Rumah Yatim, Senin (26/09)
Asep mengatakan bahwa meluapnya debit air bah sungai Cimanuk menuju kampungnya itu sangatlah cepat sehingga ia tidak dapat memberitahu warga lainnya. Ketika ia mengetahui air bah sudah setinggi lutut orang dewasa, ia beserta keluarga segera berlari menuju daratan tinggi , belum sampai seperempat jalan menuju daratan tinggi, air bah sudah meninggi sepusar orang dewasa dan ketika tinggal seperempat jalan menuju daratan tinggi, air bah sudah mencapai dada orang dewasa.
“kalau air sungai sudah meluap dan sedikit memasuki rumah biasanya selalu ada peringatan dari salah satu warga, jadi kami bisa mempersiapkan diri, harta benda dan surat berharga. Namun, untuk tragedi kali ini karena air datangnya tiba-tiba dan sangat cepat, membuat warga tidak sempat memberi peringatan terlebih dahulu.” Tambah Asep
Tragedi ini sangatlah mengerikan, dimana pukul 23:00 WIB (21/09), air bah bercampur lumpur setinggi 2 meter menyergap cepat wilayah Garut khususnya kampung Cimacan, dimana derasnya air bah dan kecepatan tingginya debit air, membuat warga yang tidak menyadari dan kurang gesit berlari menuju daratan tinggi akan terbawa hanyut. Sedangkan warga yang sudah berada didaratan tinggi hanya bisa merintih tanpa berbuat apa-apa ketika melihat keluarga,saudara, tetangga dan teman-teman meminta pertolongan karena mereka terbawa hanyut air bah.
Hujan deras yang terus mengguyur Garut selasa malam (21/09) adalah salah satu penyebab sungai Cimanuk meluap, menggenangi dan memporak-porandakan beberapa wilayah Garut, seperti Tarogong Kidul,Tarogong Kaler,Bayongbong dan Banyuresmi.
“Saya tidak tau harus bagaimana ketika melihat tetangga saya berteriak minta tolong, ingin rasanya menolong. Namun kondisi air bah yang deras dan memutar membuat saya mengurungkan niat membantu, saya hanya bisa berdoa supaya mereka selamat dan mendapat perlindungan dari Allah.” Kata Asep
Sampai berita ini ditulis, setidaknya ada 32 jiwa meninggal, 20 jiwa belum ditemukan, puluhan jiwa kehilangan orang tersayang, puluhan anak terlantar, puluhan rumah disapu rata, ratusan rumah rusak, puluhan hektare sawah rusak dan ratusan warga Garut kalut.
Untuk sementara Asep beserta keluarga dan warga lainnya tinggal di ruang tunggu terminal Garut. Bantuan berupa sembako, sandang,pangan, penyaluran air bersih, layanan kesehatan dan tenaga dari berbagai kalangan mulai dari kalangan pemerintah, lembaga masyarakat, perusahaan, komunitas, mahasiswa dan masyarakat sekitar sudah berdatangan.
Penambahan jumlah tim SAR untuk mencari korban hilang sudah dikerahkan, dua beko sudah bekerja seharian untuk membersihkan sisa reruntuhan dan puluhan relawan sudah dikerahkan untuk membersihkan lumpur setinggi 10 cm. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk empati agar meringankan beban para korban bencana banjir bandang Garut.
Sudah sepekan terjangan air bah menimpa beberapa wilayah Garut, sudah sepekan Garut berduka, sudah sepekan Garut dibuat kalut dan sudah sepekan Garut menjadi sorotan publik.
Mari kita bantu mereka dengan cara mendoakan, memberikan bantuan berupa tenaga maupun dana. Semoga doa dan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban mereka.
Sebagai lembaga kemanusiaan yang mempunyai fokus mensejahterakan dan memandirikan anak yatim dan kaum dhu’afa, Rumah Yatim menunjukan empati dan kepeduliannya dengan mendirikan posko peduli banjir bandang Garut,pelayanan kesehatan dan ambulance gratis. Rumah Yatim yang bekerjasama dengan pemerintah dan para donatur berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin agar dapat meringankan beban mereka.
0 komentar:
Posting Komentar