Bangkitnya 4 Balai Pengajian di Pidie Jaya
Walau belum hilang dari benak masyarakat Aceh kedukaan akibat gempa, kepedulian yang menghampiri mereka menjadi penyemangat lanjutkan hidup. Denyut kehidupan itu muncul dari bangkitnya meunasah dan dayah yang memang bermakna penting bagi masyarakat Aceh. Begitu pentingnya, Rumah Yatim memberikan bantuan renovasi 4 balai pengajiandi wilayah Trienggadeng, Pidie Jaya, bulan lalu.
Setelah diresmikannya renovasi 4 balai pengajian, Baitussalam Al Azizah, Al Hikmah, Darul Ihsan Al Aziziah, dan Al Fatah. Seperti diketahui, program renovasi ini menjadi salah satu dari 3 program pemulihan pasca gempa Aceh, program bantuan tunai, bantuan fasilitas kebersihan keluarga, dan renovasi.
Menurut Kepala Cabang Aceh Maman Suryaman, balai pengajian tersebut memang selalu aktif digunakan warga sekitar dan anak-anak untuk mengaji dan belajar agama. Namun, sejak terjadinya gempa posisi bangunannya agak miring dan hampir roboh. Mencegah hal itu tidak terjadi, akhirnya digunakan penyangga untuk sementara.
Ia bersyukur akhirnya proses tersebut selesai dan sudah diresmikan akhir Januari lalu. Kegiatan yang sempat lumpuh sesaat harus dialihkan di tenda-tenda pengungsian. Dan setelah perbaikan rampung, ia bangga melihat bangkitnya keempat balai pengajian dengan hidupnya aktivitas di sana.
Keuchik (kepala desa) setempat yang ikut dalam pengesahannya bahagia dan bersyukur kepedulian Rumah Yatim membangkitkan semangat warga. Balai pengajian, atau dayah, masjid atau meunasah bagian dari filosofi hidup mereka yang tak terpisahkan.
Tak satu hari pun tempat-tempat itu sepi atau kosong. Mulai dari siang sampai sore anak-anak belajar mengaji. Sore hingga maghrib diisi mereka yang sudah lancar membaca Al Quran. Dari ba’da magrib hingga malamnya para remaja bergiliran mengaji. Malam sabtu, bapak-bapak tak ketinggalan ikut tadarus. Minggunya, jumlah ibu-ibu mencapai 300 orang yang ikut mengaji.
Maman melanjutkan, hampir semua dana sudah tersalurkan dalam ketiga program di atas, sisanya akan bagikan dalam bentuk sarana belajar. Bersama timnya sudah menyiapkan 400 baju koko, 400 kerudung, 600 buku iqro, dan 400 buah Al Quran. Jika tidak ada halangan, distribusinya akan dilakukan minggu depan.
“Rencananya , kami akan distribusikan bantuan sarana belajar tersebut minggu depan. Di Aceh baru saja selesai pilkada, jadi kami melihat situasi dulu yang tepat, maka jadi kami undur dulu. Agar saat membagikannya lebih aman dan melewati masa tenang,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar