Dalam rangka mengenang tragedi tsunami Aceh 12 tahun silam, Rumah Yatim cabang Aceh menggelar ziarah di kuburan massal Ulee Lheue dan Siron. Amir selaku kepala asrama beserta anak asuh melantunkan doa dan dzikir di dua kuburan massal tersebut.
Tempat pertama yang diziarahi Amir beserta anak asuh adalah kuburan massal Ulee Lheue Jl. Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheue, Meuraxa, Kota Banda Aceh, pukul 08:00 WIB mereka sudah sampai dilokasi dan langsung melantunkan doa dan dzikir untuk para korban tsunami tersebut. “selain kita, ada juga pihak pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat yang melakukan ziarah disini.” Kata Amir, senin (26/12)
Usai berziarah di kuburan massal Ulee Lheue, kegiatan dilanjutkan dengan berziarah ke kuburan massal Siron yang beralamatkan di Siron, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Walaupun jarak antara kuburan masal Ulee Lheue dan Siron tidak berdekatan, namun tidak menjadi penghalang Amir beserta anak asuh untuk tetap berziarah.
Dengan khidmat, Amir beserta anak asuh melantunkan doa dan dzikir untuk para korban tragedi tsunami yang melanda Aceh 26 Desember 2004 silam. Sama seperti di kuburan massal Ule Lheue, kuburan massal Siron pun dipenuhi peziarah.
Puluhan peziarah terlihat memadati kuburan massal sejak pagi hari. Di antara mereka ada yang membaca Alquran, ada menyiram air bunga di batu nisan, dan ada yang duduk merenung memeluk Alquran sambil sesekali menyeka matanya yang basah karena air mata.
Usai berziarah, Amir memberikan penjelasan kepada anak asuh bahwa di tanah ini terdapat 46. 718 korban bencana tsunami yang dimakamkan secara massal. “Anak-anaku, mari kita do’akan saudara-saudara kita agar dilapangkan kuburnya , dimuliakan arwahnya dan dijadikan sebagai calon penghuni syurga aamiin.” Kata Amir
“anak-anak, semua manusia pasti akan merasakan mati, termasuk Abi dan kalian. Maka dari itu persiapkan bekal, bekal yang perlu dipersiapkan bukanlah kekayaan, kekuatan fisik, pangkat, banyaknya pengikut, dan hal-hal keduniaan lainnya. Bekal itu seharusnya kejernihan hati, kekuatan iman, ketaqwaan, dan amal saleh. Mulai dari sekarang, perbanyaklah beribadah dan melakukan amal shaleh karena kita tidak akan mengetahui kapan malaikat izrail mencabut nyawa kita.” Tutur Amir
Amir mengatakan bahwa ba’da isya nanti, anak asuh diundang untuk menghadiri acara do’a dan dzikir bersama di taman budaya Aceh. Kegiatan ini pun digelar untuk mengenang tragedi tsunami Aceh.