Rumah Yatim bertekad untuk membantu ribuan Yatim Aleppo
Perang Suriah yang dimulai sejak tahun 2011 lalu menyisakan banyak derita dan air mata, ratusan ribu rumah dan gedung hancur begitu juga mesjid sebagai tempat ibadah.
Derita rakyat Suriah semakin bertambah ketika mereka harus keluar dari negara yang mereka cintai meninggalkan semua yang mereka miliki, kini mereka harus bertahan hidup menahan lapar dan kesakitan di tenda-tenda pengungsian .
Kurangnya pasokan makanan, air, pakaian dan obat-obatan serta sarana lainnya menambah penderitaan yang mereka alami ditempat pengungsian. Dahsyatnya perang di Suriah telah menyebabkan lebih dari 30 ribu anak menjadi yatim, mereka bukan hanya saja kehilangan ayah dan saudara mereka tetapi banyak juga diantara mereka yang kehilangan sebagian anggota tubuhnya.
Trauma teramat berat tersebut juga berdampak terhadap pertumbuhan mental dan fisik mereka, tuntutan kehidupan yang sedemikian pahit memaksa sebagian anak-anak kecil usia sekolah untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Jumlah anak yatim kian hari kian bertambah mengakibatkan ketidakjelasan masa depan mereka. Namun masa depan mereka harus tetap diwujudkan. Hal tersebut mendorong Rumah Yatim untuk segera mengambil langkah strategis sebagai langkah nyata kepedulian terhadap anak-anak Yatim di Suriah. Diawal bulan Januari 2017 tim Rumah Yatim berencana akan terbang ke Suriah memberikan bantuan kepada anak-anak yatim disana.
” Tahap pertama, tim kami akan diterbangkan ke Suriah dalam misi kemanusiaan membantu para pengungsi disana terutama anak-anak yatim yang jumlahnya tidak sedikit, selanjutnya kami pun berharap bisa memberikan bantuan yang berkelanjutan kepada anak-anak Yatim disana baik dari sisi kebutuhan pangan, pendidikan maupun sarana lainnya. Kami mempunyai rencana akan melakukan pe;bagai bantuan dalam jangka panjang, namun hal tersebut akan kami bicarakan lebih lanjut setelah kami berkoordinasi dengan pihak disana dan melihat secara langsung kondisi mereka.”Papar Nugroho Direktur Utama Rumah Yatim".
0 komentar:
Posting Komentar