Ilustrasi. | Foto : Copyright pondok ibu.com
Bulan Ramadhan telah tiba, dimana bulan penuh rahmat dan ampunan ini mewajibkan kita selaku umat muslim untuk berpuasa. Bulan yang membuat kita ingin menjalankan ibadah yang spesial ini dengan sebaik-baiknya.
Termasuk juga melatih putra-puteri kita untuk mulai menjalankan puasa semenjak usia dini. Karena anak adalah anugerah teeindah sekaligus titipan dari Alloh SWT yang harus kita jaga dengan baik. Selain itu, banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan berpuasa.
Namun mengajarkan anak untuk puasa tidaklah mudah, butuh usaha ekstra dan kerja pantang menyerah agar si kecil mau berpuasa. Walaupun kadang hanya setengah hari. Sebab jika puasa tidak dibiasakan sejak dini, kemungkinan anak akan mengalami kesulitan saat mulai puasa pertama yang wajib bagi dirinya.
Memiliki anak soleh dan solehah tentulah menjadi dambaan setiap orang tua. Anak yang kelak beranjak dewasa bisa menjadi muslim sejati, yang taqwa dan selalu mendahulukan tuhannya, dan bisa mendoakan orang tuanya dengan baik.
Untuk itu maka jadikannlah ramadhan yang mulia ini sebagai bentuk pengenalan dan latihan ruhiyah bagi anak-anak kita, dengan mempersiapkan dan melatih mereka menjalankan ibadah puasa lebih baik disetiap tahunnya.
Melatih anak pada puasa pertamanya tidak boleh dengan paksaan, ajarkanlah secara bertahap. Mulailah dari waktu terpendek dimana anak kuat berpuasa. Setelah itu kita bisa mulai dengan meningkatkan lamanya waktu berpuasa bagi anak. Apabila mengalami kesulitan dalam mengajarkan anak berpuasa, maka bersabarlah karena sesungguhnya alloh dekat dengan orang-orang yang bertqwa.
Dilansir dari babylonish.com, terdapat beberapa tip yang bisa di coba untuk melatih si buah hati berpuasa.
Pertama, menjelaskan Makna Ramadhan pada anak Untuk mengajarkan anak berpuasa, Tentu saja untuk memberikan anak pengetahuan tentang puasa dan ibadah-ibadah di bulan ramadhan ini dengan menggunakan bahasa anak dan dengan menyenangkan. Salah satu caranya bisa melalui cerita, anak diberikan cerita-cerita anak islami, dogeng yang berisi tentang makna bulan suci ini. Serta yang paling penting adalah orang tua memberi contoh.
Kedua, melakukan Puasa Bertahap bagi anak untuk melaksanakan puasa penuh tentu tidak mudah. Untuk belajar puasa anak bisa dilatih untuk makan di saat lapar dan makan tidak sampai kekenyangan. Jika sudah terbiasa, anak bisa diajak untuk berpuasa secara bertahap, misalnya untuk seminggu pertama anak berpuasa selama satengah hari sampai dhuhur, lalu bisa bertahap sampai jika sudah dirasa kuat sampai maghrib.
Ketiga, memberikan Semangat dan Motivasi pada anak untuk melaksanakan ibadah puasa, semangat itu bisa berupa kalimat langsung, contohnya “Ayo semangat Adek… kurang satu jam lagi kok “. Jika anak tidak tahan, maka biarkan dulu mereka makan, lalu disambung lagi. Berikan penghargaan untuk memotivasi mereka. Penghargaan yang kita berikan tidak harus dalam bentuk barang, bisa dalam bentuk pujian, ungkapan rasa senang, serta kedekatan emosi, seperti sentuhan, pelukan atau belaian.
Keempat, mengajak Anak terlibat langsung ketika menjelang berbuka, tarawih, makan malam, dan sahur sejak dini. Orang tua bisa memberi contoh yang baik untuk anak ketika bulan ramadhan, tidak mengeluh ketika beratnya berpuasa ketika beraktivitas. Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menjalani puasa dengan penuh kesabaran.
Keempat, mengajak Anak terlibat langsung ketika menjelang berbuka, tarawih, makan malam, dan sahur sejak dini. Orang tua bisa memberi contoh yang baik untuk anak ketika bulan ramadhan, tidak mengeluh ketika beratnya berpuasa ketika beraktivitas. Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menjalani puasa dengan penuh kesabaran.
Kelima, memberikan menu favorit dan bergizi untuk anak khususnya ketika makan sahur, agar anak bersemangat untuk makan sahur. Pada malam hari, ada baiknya anak makan lagi sebelum tidur atau pada saat-saat senggang di waktu malam. Jangan lupa untuk memberikan makanan yang mengandung gizi yang seimbang untuk anak. Beri makanan atau minuman yang mengandung gula saat buka. Untuk sahur, perbanyaklah makanan dari jenis protein dan lemak seperti susu, daging, nasi, telur, ikan, dan lainnya sebagai cadangan energi.
Keenam dan terakir yaitu Jangan memarahi anak, Jika anak tidak bisa berpuasa sesusai dengan target yang sudah direncanakn sebelumnya, jangan memarahinya karena hal itu akan membuat anak berani berbohong demi tidak mendapat marah dari anda. Menghargai anak jika anak telah mengerjakan kebaikan, tetapi jangan dicela bila belum berhasil.
Mengenalkan dan mengajarkan puasa pada anak-anak sejak dini, agar mereka lebih mengenal apa dan bagaimana puasa itu, sehingga nantinya akan terbiasa.
0 komentar:
Posting Komentar