Pernahkah Anda
melihat bagaimana timah dipanaskan? Atau yang sederhana, melihat coklat yang
dipanaskan kemudian meleleh dan menjadi cairan yang lengket dan panas?
Setidaknya setiap kita pernah melihat bagaimana proses mencairnya benda padat.
Entah itu coklat, es batu, dan lainnya.
Sekarang,
pernahkah Anda membayangkan perhiasan yang Anda miliki seperti cincin, kalung,
anting dan lainnya yang terbuat dari emas dan perak, dipanaskan hingga meleleh.
Dan tiba-tiba Anda tak sengaja menyengol cairan itu hingga mengenai jari Anda
misalnya?
Ini
bukan sekedar perumpamaan. Hal ini akan benar-benar terjadi jika Anda melakukan
kesalahan fatal terhadap emas dan perak yang dimiliki itu. Dalam Al-Qur’an
surat At-Taubah ayat 34-35, Allah telah memperingatkan:
“…Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih; pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu
dibakar dengannya dahi, lambung, dan punggung mereka, (lalu dikatakan) kepada
mereka, Inilah harta benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri,
maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kalian simpan itu.”
Inilah
ia yang disebut dengan harta yang dipanaskan. Orang-orang yang selama di dunia
hanya sibuk mengumpulkan emas dan perak tapi tak pernah mengeluarkan zakatnya.
Tidak pula berniat bersedeqah dengannya. Ketakutan bahwa hal itu akan
mengurangi jumlah emas dan perak yang sudah lelah dikumpulkannya
bertahun-tahun.
Maka
sederhana saja bagi Allah. Jika memang memilih untuk menyimpan harta itu dan
takut mengeluarkannya, tak masalah. Bahkan Allah bantu untuk lebih
mendekatkannya lagi dengan menempelkan emas dan perak yang dipanaskan itu ke
dahi, lambung, dan punggung sang pemilik sendiri. Agar tak hilang darinya harta
itu, persis seperti yang dia jadikan dulu sebagai alasan menyimpannya.
0 komentar:
Posting Komentar