Tujuan Rumah Yatim menuju Desa Transat tidak lain adalah ingin berbagi dengan warga yang membutuhkan, maka menurut salah satu relawan Rumah Yatim, ada beberapa warga disana yang membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Maka dengan membawa uang amanah dari para dermawan tim pun menuju kesana dengan menyisir perkampungan, didapatlah beberapa mustahik yang layak untuk dibantu. Namun tak berhenti disana ternyata didesa yang terkenal dengan pabrik batanya tersebut pun ada beberapa da’i yang kurang terperhatikan. Maka perhatian tim pun ditujukan kesana.
Bertanya ke beberapa warga mengenai keberadaan mushola didapatlah beberapa mushola yang didalamnya mendirikan pengajian atau Taman Pendidikan Al- Quran yang para da’inya rela memberikan ilmunya tanpa imbalan sedikitpun.
Sembari menyusuri satu kampung ke kampung lain untuk memberikan santunan hidup didapatlah para da’i tersebut yakni RustandI, Hendra Budiman, Wasesa, Jamilaturrasidah dan Ahmad.
Kelima da’i tersebut diberikan dana santunan da'i .
Dengan dana tersebut mereka sangat bersyukur, karena selama ini mereka tidak pernah mengharapkan balasan sedikitpun dari orang, karena prinsip mereka adalah ikhlas karena Allah. “Biarlah Allah yang membayar” ujar Rustandi.
Menurut Hendiansyah, Kepala Asrama Rumah Yatim Banjar Baru, kondisi perekonmian para ustadz layak untuk dibantu, ada sebagian dari mereka seperti Jamilaturrasidah dan Rustandi memiliki warung dirumah mereka, tapi untuk Wasesa dia sebelum mengajar biasanya bertani terlebih dahulu dan untuk Hendra Budiman dan Ahmad, terlebih dahulu sebelum mengajar biasanya menjadi buruh pabrik bata merah.
Melihat hal tersebut, Hendriansyah berharap, santunan da’i ini diberikan secara rutin kepada mereka, karena keihkalasan mereka dalam mengajarkan anak-anak sekitar kampung mereka agar bisa membaca dan menulis Al-quran pantas diapresiasi.
“semoga bisa 1 bulan sekali.” Lanjut Hendri.
0 komentar:
Posting Komentar