Para lansia atau orang dewasa yang sudah memasuki kondisi uzur seharusnya menikmati masa-masa istirahat bersama keluarga. Namun, realita keseharian tak jarang dijumpai lansia yang masih produktif mencari nafkah. Kebutuhan sehari-hari bertambah dengan keadaan ekonomi di negara ini yang tidak menentu.
Kondisi kesehatan yang lemah bukan halangan, yang penting hidup mereka tercukupi. Kaum lansia dengan kondisi menyedihkan tak hanya ditemukan di lingkungan yang tampak kumuh saja, tetapi di celah-celah perkotaan.
Tepat di belakang Asrama Rumah Yatim Cinere, di RT.07/03, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, 10 orang mustahiq lansia ini berada. Kepala Asrama Imanuddin didampingi Koordinator setempat yang disapa Bunda Ari mendatangi mereka satu per satu ke rumahnya menyampaikan bantuan santunan biaya hidup, Rabu (08/03).
Dari hasil pantauannya, mereka tinggal dalam rumah kontrakan yang tampak masih layak huni. Namun, survei tetap dilakukan secara tepat dan menyeluruh. Dengan melihat kehidupan mereka, Rumah Yatim menunjukkan kasih sayangnya kepada mereka yang berhak.
“Kami kunjungi dan silaturahim dengan melihat keadaan mereka yang sebenarnya, memang tinggal yang dari segi bangunan masih layak. Tapi kondisi mereka memprihatinkan, hanya seorang saja yang masih bekerja, dan sisanya sudah tidak bekerja,” ujar Iman.
Lansia yang masih bekerja ini hanya berdagang sayur, itu pun fisiknya sudah rapuh. Mustahiq lainnya ditemui Iman ketika makan hanya ingin dengan sambal dan tahu saja. Lainnya hanya tinggal di rumah dibantu belas kasih tetangga. Ada masih didampingi keluarganya, juga ada yang hidup sebatang kara saja.
Usia yang menua mengembalikan jiwa mereka tak ubahnya anak-anak. Ia menambahkan, diberikan makanan yang lebih baik pun mereka tidak mau. Kekuatan fisik menurun menyebabkan gerak terbatas dan sulit mandiri dalam melakukan beberapa hal. Ditambah berkurangnya ingatan, pendengaran dan sulitnya penglihata sampai-sampai berkomunikasi tidak mudah.
“Malah ketika saya berikan amplop (bantuan uang tunai), seorang mustahiq masih bertanya untuk apa. Tapi tampak dari wajah mereka rasa terima kasih, dan disampaikan oleh perwakilan keluarga mereka,” ucap Iman.
Bantuan santunan biaya hidup masih akan diberikan kepada mustahiq sekitar asrama. Berdasar data yang diperoleh ada sekitar 50 warga mustahiq yang tersebar . “Dari kegiatan hari ini dari kondisi mereka sepertinya harus dilakukan bantuan secara rutin. Dan kami akan mencoba meneruskannya bersama pihak Bidang Pemberdayaan,” tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar