Memakmurkan masjid merupakan salah satu bentuk dari berimannya seseorang sebagaimana yang ditunjukkan dalam firman Allah Surat At Taubah ayat 18. Masjid dan mushola tak hanya berfungsi sebagai tempat umat melaksanakan ibadah ritual seperti sholat, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan majlis taklim anak-anak dan dewasa, dakwah, dan thalabul ‘ilm.
Pada setiap wilayah hingga ke lingkup yang paling kecil dari desa sampai tingkat rt atau dusun banyak dijumpai masjid dan mushola. Seperti yang nampak di wilayah Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, dan tak jarang yang sedang berproses pembangunan dan renovasi.
Meskipun demikian, masjid dan mushola tetap hidup di tengah masyarakat yang seakan merasa butuh beribadah sholat dan mengaji di sana. Denyut kehidupan dari kegiatan keagamaan menandai spirit masyarakat kita yang memegang teguh agama.
Oleh karena itu, selain rutin mengikuti kegiatan di masjid atau mushola, warga merasa tergerak hatinya memakmurkan masjid dengan mendukung renovasi atau pembangunan dengan menyisihkan rezekinya. Rumah Yatim concern dengan kegiatan sosial kemasyarakatan, ingin mendukung mereka jadi bagian memakmurkan masjid.
Senin (27/02), Rumah Yatim cabang Tangerang melalui Direktorat Pemberdayaan Area Jakarta-Tangerang yang dikepalai oleh Muslihuddin memberikan bantuan renovasi kepada Mushola Ittihadul Mujahidin, yang lokasinya tepat di Jl. Talas 2, RT/RW.02/07, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, pukul 11.00.
“Seperti biasa kami lakukan survey, tanggal 24 Februari, memang banyak ditemukan masjid, terutama masjid besar yang sedang gencar melakukan renovasi, sampai akhirnya kami menemukan mushola ini. mushola ini merangkap madrasah tempat anak-anak belajar agama dan mengaji,” ungkap Muslih.
Selama proses survey, diketahui dari Ketua Panitia Pembangunan Masjid Setiadi mushola ini murni didukung oleh dana swadaya masyarakat saja. Sehingga proses renovasi pun berjalan setahun lebih, karena bergantung dana yang tersedia. Dari catatan keuangan mereka, Muslih melihat, dana untuk mengadakan material bangunan pun masih kasbon atau berutang, hingga nominalnya mencapai Rp. 8juta.
Ia menjelaskan, pihak Rumah Yatim akan membantu meringankan biaya yang kasbon tersebut secara bertahap mulai Rp. 2,2 juta. Adapun bahan-bahan yang ada tapi belum terpasang seperti besi, triplek, dan kaso-kaso.
Sampai hari ini proses renovasi sudah mencapai 60 persen. Yang sedang dikerjakan adalah, proses plester bagian atas, pemasangan granit lantai 1 dan 2, dan pemasangan tiang-tiang dari bahan yang sama. Luas bangunan yang sekitar 280m2 ini rencananya dalam anggarannya membutuhkan dana Rp. 650 juta.
Sempat terpikir oleh Setiadi hendak melakukan penggalangan dana bantuan dengan terjun ke jalanan. Namun niat itu diurungkan mengingat banyaknya masjid lain yang lebih besar melakukan cara yang sama. Sepertinya minim perhatian, apalagi ini hanya sebuah mushola saja yang tidak sebesar masjid lainnya.
Seperti yang diungkapkan kembali kepada Muslih, renovasi ini tergolong nekat dengan minimnya dana. Dukungan doa dan harapan warga terus mengalir membuat renovasi dilanjutkan. Setiadi menyampaikan rasa syukur mewakili warga, khususnya donatur yang mendukung sampai di titik ini mushola tetap aktif.
Muslih pun merasa dipertemukan Allah kepada penerima manfaat yang tepat sangat membutuhkan. Sama halnya yang dirasakan Setiadi, terkabulnya doa dan harapan warganya. Adanya Rumah Yatim memotivasi perhatian untuk mereka. “Kami menanti tangan-tangan donatur yang ikhlas bersama Rumah Yatim dapat mendukung mushola kami, semoga sebelum Ramadhan dapat selesai” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar