Liburan semester yang berdekatan dengan akhir tahun menjadi momen yang benar-benar pas untuk menghilangkan lelah. Lega setelah menerima rapot, kini giliran para anak asuh Rumah Yatim Tegal ke Sumber Mata Air Panas Guci Indah, Kabupaten Tegal.
Sebanyak 10 anak asuh bersama pengurus Rumah Yatim Tegal berwisata selama sehari semalam, mulai dari Rabu sampai Kamis, (28-29/12). Mereka menginap di sebuah vila yang disediakan di tempat wisata tersebut.
Kepala Cabang Tegal Sayfrudin mengatakan, berkunjung ke sini menjadi agenda rutin hampir setiap tahunnya jika liburan. Namun, anak-anak tidak pernah merasa bosan dan selalu betah pergi kesana. Malah, ketika ditawari, anak-anak spontan menyebut Gunung Guci (sebutan umum Sumber Mata Air Guci Indah).
Terletak di Desa Guci—sesuai namanya, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal berjarak sekitar 40 km ke arah selatan Kota Tegal. Syafrudin menuturkan, jalan akses menuju lokasi memang termasuk mulus dan lancar, hanya saja berbelok-belok dengan tikungan jalan yang cukup tajam. Di sisi kiri dan kanan jalan, dibatasi curamnya jurang. Jalanan ini tidak seberapa luas sebenarnya, yang membuat dua mobil harus mengalah salah satu saat bertemu tikungan.
Alhamdulillah, selama perjalanan lancar dan aman, karena pengemudi menyetir dengan konsentrasi dan hati-hati. Sepengetahuan Syafrudin, walau kondisi fisik jalan terdapat jurang dan rawan longsor, jalanan ini umumnya dapat dilalui masyarakat secara aman.
Begitu menjejakkan kaki, atmosfer sejuk khas pegunungan langsung terasa merayap ke seluruh tubuh. Lokasinya di kaki Gunung Slamet dan dipenuhi titik-titik sumber air panas jadi penawar rasa dingin.
“Ada pemandian air panas, kolam air panas, air terjun, ada yang gratis dan berbayar. Semua dipadati pengunjung, apalagi di musim liburan ini,” tambahnya.
Inilah incaran para anak asuh yang tak sabar berenang di kolam air panas, pun di vila yang mereka tempati juga dengan air panas.
Sumber air panasnya diketahui mengandung zat belerang yang berkhasiat menghilangkan penyakit kulit dan rematik. Anak asuh juga mencoba berjalan menanjak ke atas sebelum puncak yang dikenal sebagai area perkemahan. Di sini mereka dapat menikmati pemandangan sekelilingnya dari atas.
Mereka menyaksikan area Guci Indah yang dikelilingi persawahan, perbukitan, dan perkebunan sayur, seperti kol dan tomat. Hawa sejuk di ketinggian memang sesuai untuk bercocok tanam sayuran.
Tak cuma berkeliling, anak-anak dapat menunggangi kuda yang disewakan dengan tarif yang terjangkau. Malamnya, anak-anak asuh diperbolehkan berkeliling sambil menikmati air terjun malam. Untuk yang satu ini boleh dinikmati pengunjung di malam hari. Sangat cocok bagi mereka yang ingin terapi dan malu mengobati penyakit kulitnya di siang hari.
Puas menyegarkan diri, pengalaman ini yang terus melekat di benak anak-anak yang rindu suasana alam. Sensasi unik antara sejuk dan hangat inilah hingga menembus kulit terbawa sampai langkah terakhir mereka meninggalkan sumber mata air ini.
0 komentar:
Posting Komentar