Distribusi Bantuan Korban Gempa Aceh Berlangsung Tertib dan Lancar
Hampir sepekan warga Aceh berduka, dan masih mengalami perasaan was-was gempa susulan. Ratusan korban yang selamat sudah dievakuasi di beberpa tempat pengungsian. Sementara itu, gelombang distribusi bantuan dari berbagai sumber terus berdatangan.
Pada distribusi bantuan kedua, Rumah Yatim Aceh berhasil mendistribusikan bantuan di 5 titik lokasi pengungsian di beberapa kecamatan di Pidie Jaya. Kelima lokasi tersebut adalah, Desa Sago, Kecamatan Bale Mom, dengan 200 kk, Gampong Meue, Kecamatan Tringandeng, 73 kk dan 230 jiwa.
Kemudian Rumah Yatim Aceh menyambangi Sekolah MIN Mereudeu, disana terdapat 1500 kk di pengungsian. Berikutnya di Meunasah Lhok Kecamatan yang sama dengan lebih dari 400 kk di tempat pengungsian.
Koordinator CSR Rumah Yatim Aceh Dewi Sulistiyowati menambahkan, 185 kk di Siblah Coh yang terletak di Kecamatan Ulima. Dan distribusi berakhir di Gampong Jurong Ara, Kecamatan Jangkawa, disana tinggal 178 kk, dan 669 orang pengungsi.
Barang-barang yang terhimpun ini dirasa mewakili kebutuhan para pengungsi. Mulai makanan siap saji, pakaian dewasa, anak, bayi/balita, kelambu, handuk, pakaian dalam wanita/pria, peralatan mandi dan cuci, mukena dan sarung, dan anti nyamuk oles.
Dari kebutuhan dasar sehari-hari tersebut khususnya anak-anak dan balita, agar kondisi kebersihan tubuh lebih terjaga demi menghindari terjangkit penyakit yang rawan datang selama kondisi darurat.
Jumlah yang ini terbilang cukup besar dibanding saat bantuan pertama sampai dengan jumlah lokasi yang bertambah. Oleh karena itu, Rumah Yatim Aceh, melalui salah satu donatur setianya, di Kodam TNI Iskandar Muda membawa logistik beragam dengan jumlah sangat banyak.
“Alhamdulillah, kami bersyukur mendapat bantuan berupa armada transportasi untuk membawa logistik ini. Dan kami tidak menyangka, bantuan armada ini juga disertai inisiatif donatur kami untuk mendukung dengan SDM mereka. Saya berpikir tadi hanya driver dan beberapa driver cadangan, tetapi mereka ikut membantu dengan SDM yang banyak,” ujar Dewi takjub.
Transportasi yang tersedia diakui Dewi memang terbatas dalam menghadapi medan tempuh ke lokasi. Mendapat bantuan armada, di perjalanan menuju lokasi, mereka bertemu dengan tentara Kodam Iskandar Muda dan personel polisi militer. Peran mereka sangat memudahkan persiapan dan penyaluran hingga para mustahiq menerimanya.
“Kami ingin semua bantuan ini merata, dalam menjangkau setiap mustahiq, apalagi sampai ke pelosok. Dan dari bantuan dan personel TNI, logistik yang dibawa lebih dapat terkelola saat penyalurannya,” tambahnya.
Secara keseluruhan, kegiatan penyaluran bantuan ke berbagai wilayah tersebut lancar tanpa hambatan berarti. Tak dipungkiri, lanjut Dewi, tantangan yang dihadapi adakalanya keadaan di lapangan tak terkendali. Melimpahnya bantuan yang diturunkan, membuat pembagian kurang tertib. Peran merekalah yang dapat memastikan bantuan diperoleh secara tertib, merata dan sesuai kondisi masing-masing.
Selanjutnya, bantuan yang telah terkumpul dari para donatur akan terus disalurkan di selama beberapa hari ke depan. Ia berharap akan semakin banyak kantong-kantong pengungsi yang dapat disalurkan bantuan ini.
Ia menyampaikan rasa terima kasih dan syukurnya dengan berbagai dukungan dan partisipasi dari semua pihak yang ikut melancarkan penyaluran bantuan ini. Kemudahan demi kemudahan ini bagi Dewi dan timnya berasal dari kepedulian dan keikhlasan menyebarkan kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar