Rumah Yatim cabang Bali mengadakan bakti sosial ke 12 kalinya, Minggu (23/10), giliran para warga di Kelurahan Kuta, Kecamatan Tuban, Kabupaten Bali memperoleh bantuan berupa 100 paket sembako. Rumah Yatim menyapa warga dhuafa yang tinggaldi kawasan yang dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Berkumpulnya mustahiq dan Rumah Yatim di sebuah Masjid setempat membuat suasana lebih akrab.
“Di Bali kami rutin mengadakan baksos per 5 bulan sekali dan kali ini memasuki ke 12 kalinya, dari jauh hari kami sudah melakukan survey untuk calon mustahiq, yang di wilayah yang belum pernah kami berikan bantuan,” ujar Kepala Cabang Bali Fajar Maulana Sidik.
Setelah ditelusuri, di sana cukup banyak wilayah-wilayah yang dihuni oleh mayoritas warga Muslim yang membutuhkan belum mendapat bantuan. Karena termasuk program rutin, bantuan segera disalurkan sesuai jumlah bantuan, baik berupa uang ataupun barang—seperti sembako yang terhimpun.
Berdasarkan keterangan Fajar, para mustahiq ini terdiri atas, sekitar 40 anak yatim-piatu dan dhuafa, dan ibu-ibu berstatus janda berjumlah 60 orang. Umumnya penerima manfaat ini bekerja sebagai buruh cuci, buruh kasar, tukang, dan pedagang kecil. Dapat diperkirakan dengan penghasilan yang minim dan tidak menentu mereka harus menghidupi keluarganya.
Pun begitu dengan anak-anak yang berstatus yatim-piatu, seperti Fajar mengisahkan, salah satu mustahiq yang berstatus piatu, sementara ayahnya harus bekerja serabutan yang kebingungan menafkahi dan merawat anaknya sendirian.
Melihat kondisi seperti ini, Rumah Yatim cepat tanggap mempelajari lebih dalam tentang calon mustahiq mereka. “Pada survey tersebut, kami melihat keluarga mustahiq lainnya, misalnya, kalau yatim , apakah masih ada keluarganya yang mampu untuk menafkahi dan merawatnya, jadi dititipkan di asrama kami adalah alternative terakhir, dan itu melalui proses,” lanjutnya.
Maka, melalui kegiatan baksos ini pula warga dapat mengetahui bahwa Rumah Yatim yang berada tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (FKLKS) di bawah Dinas Sosial Kota Denpasar memiliki asrama. Di sini para warga lebih mengenal Rumah Yatim dan program-programnya. Di antaranya yang sudah berjalan membantu warga dhuafa yang kesulitan biaya berobat untuk memberikan bantuan berupa link atau rujukan pengobatan.
“Jadi kami bisa membantu juga warga yang sakit atau penyandang cacat, misalnya katarak, bibir sumbing atau kanker, yang membutuhkan yang bingung hendak kemana melakukan pengobatan, kami dapat mengusahakan link-nya, karena sebagai forum kessos,” imbuhnya.
Ia berharap dari bakti sosial ini semakin mengetahui informasi positif seputar Rumah Yatim. Dan dari perjumpaan langsung kepada warga ini, semakin memotivasi meratakan bantuan bagi calon mustahiq lainnya, mulai daerah Badung, Tabanan, dan Denpasar.
0 komentar:
Posting Komentar