Perkembangan Anak Asuh Non Mukim Mitra Rumah Yatim NTB
Rumah Yatim Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu cabang yang konsisten dan professional dalam pengelolaan dan kemitraanya. Karena setiap tahunnya dana kemitraan yang diberikan selalu tepat sasaran, tepat waktu dan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan dari mitra yang didanai.
“setiap tahun kami mengganti mitra, jika mitra yang didanai kami sudah mampu mandiri maka kami ganti dengan mitra lain yang belum mandiri.” Papar Jajang Khoeruman, Kepala Cabang Rumah Yatim NTB.
Menurutnya dana kemitraan tersebut merupakan hak lembaga-lembaga yang belum mapan, dan agar semuanya dapat kebagian harus dibagikan secara merata. Namun ada pengecualian kepada satu mitra yang memang tidak dilepas oleh pihak Rumah Yatim NTB, setiap bulannya dana kemitraan selalu diberikan kepadanya, dialah LKSA Adzkia, Mapak Dasan-Mataram. Yang kini mengelola anak asuh rumah yatim sebanyak 125 anak.
Alasan Jajang Khoeruman selaku penanggung jawabnya adalah karena LKSA Adzkia bertanggung jawab dalam pengelolaan anak asuh non mukim Rumah Yatim yang tidak mungkin di kelola langsung oleh Rumah Yatim.
Dalam pengelolaanya LKSA Adzkia pun diberikan hak untuk mendapatkan kurikulum pendidikan yang sama dengan kurikulum asrama salah satu diantaranya adalah setiap anak diharuskan menghapal Al-Qur’an, hadits, menguasai bahasa Arab dan juga memiliki skill khusus untuk bekal mereka kelak dimasa depan. Untuk skill pihak LKSA Adzkia saat ini baru memberikan pelatihan kaligrafi dan pelatihan Hadrah meski masih minim fasilitas yang masih memerlukan alat musik hadrahnya.
“Alhamdulillah, kini sudah terlihat hasil karya anak-anak, jika main ke sana maka kita akan melihat hasil karya anak-anak berjejer.” Ujar Jajang.
Rasa bangga dirasakan Jajang, karena semua dana kemitraan yang dikeluarkan Rumah Yatim sebesar Rp. 1.500.000/bulan di manfaatkan dengan baik oleh LKSA Adzkia. Setiap bulannya anak-anak asuh non mukim senantiasa mengalami peningkatan, baik dari segi hapalan Qur’anya yang kini sudah hapal juz 29 dan 30, kemampuan bahasanya maupun skillnya yang kian membanggakan.
“Semua itu adalah hasil dari kerja keras Ust. Heri jazakumullah karena telah mendidik anak asuh non mukim dengan sangat baik.” Ujar Jajang
0 komentar:
Posting Komentar