Santuan Biaya Hidup Rumah Yatim Medan Untuk Perjuangan Samini
Membesarkan anak seorang diri tentu tak mudah, namun bagi Samini (40) itu bukan pilihan Karena takdir Allah lah yang menghendaki dia harus hidup seorang diri di temani ke 3 buah hatinya.
Suami tercintanya meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu. Wanita kelahiran Aceh ini meninggalkan kota kelahiranya bersama sang suami untuk mencari penghidupan yang layak, namun sebelum mendapatkan kehidupan yang layak sang suami meninggal dunia karena sakit yang tak kunjung sembuh.
Samini akhirnya harus bertahan hidup ditengah perantauan. Membesarkan ke 3 buah hatinya dengan sekuat tenaga mencari nafkah sesuai keahliannya sebagai ibu rumah tangga karena hanya itulah gelar pendidikan yang dia dapatkan seusai menikah.
Maka dipilihlah pekerjaan menjadi buruh cuci pakaian. Meski dengan begitu dia pun harus kembali belajar mengenai manajemen keuangan ala-ala karena buruh cuci tidak lah seberapa dan hanya cukup untuk membayar kosan sepetaknya yang berharga Rp. 300.000. Untuk itu dia harus puter otak agar anak-anaknya bisa makan dan mengenyam pendidikan yang layak.
Karena meski dalam keterbatasan Samini Tidak menyepelekan pendidikan buah hatinya, anak yang pertama disekolahkan di SMP, dan yang ke dua di SD dan disebabkan penghasilanya yang tak cukup seringkali dia nunggak bayaran sekolah anak-anaknya. “ya mau gimana lagi yang penting anak-anak bisa sekolah.” Paparnya.
Untuk menambah biaya hidupnya dia pun memungut rongsokan di bantu putra pertamanya. Hasil dari itu pun dia pakai untuk makan dan biaya keperluan sehari-hari, terkadang kalau mepet untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Namun Samini adalah seorang ibu pejuang yang luar biasa ditengah ketidakberdaya dia mampu membuktikan bahwa dirinya mampu berdaya juang dan membuktikan bahwa dia bisa membesarkan anak-anaknya tanpa seorang suami.
Dalam program santunan biaya hidup secara dor to dor yang dilakukan oleh Iwan Gunawan Kepala Cabang Rumah Yatim Medan, bertemulah Iwan dengan Samini yang tinggal di Jl. Industri Gg. Tamian, melihat langsung rumahnya dan juga bagaimana anak-anaknya dibesarkan di kontrakan sepetak itu.
“kami mendapatkan rekomendasi dari para tetangga, Alhamdulillah ketemu juga dengan ibu Samini”
Tujuan Iwan bertemu dengan Samini adalah untuk bersilaturahmi dan memberikan santunan biaya hidup.
Dimana program ini merupakan program yang sedang gencar-gencarnya di gulirkan oleh Rumah Yatim untuk membantu warga kurang mampu.
“meski santunan ini tak begitu banyak, namun mudah-mudah bisa membantu ibu Samini dan ibu Samini bisa memanfaatkanya dengan bijak." Ujar Iwan.
0 komentar:
Posting Komentar