Para Petugas Kebersihan sampah memberikan andil dalam proses menjaga lingkungan dari sampah. Sebagai bagian dari masyarakat, keberadaan mereka masih kurang diperhatikan. Mulai dari lingkungan terdekat kepedulian dan perhatian itu ditularkan oleh Rumah Yatim saat memberikan santunan biaya hidup kepada 20 mustahiq yang mengandalkan penghasilannya dari memulung.
Koordinator Bidang Kemandirian Yatim dan Dhuafa Wilayah Jawa Barat Dhian Risdhian menerangkan mereka sehari-hari bekerja memulung sampah di sekitar Jl. Lodaya, Bandung, yang letaknya tepat depan kantor Rumah Yatim.
“Di depan kantor kami ada sebuah TPS sampah, kami perhatikan para pemulung dengan aktivitas setiap harinya, dan kami ajak berbincang-bincang tentang kehidupannya, ya setelah ditelusuri kami berikan bantuan santunan biaya hidup,” kata Dhian.
Diketahui mereka tidak mengandalkan pekerjaan lain selain mengumpulkan sampah. Oleh karena itu, penghasilan yang didapat tidak menentu, bahkan terkadang tanpa hasil. Mereka bersyukur mendapat bantuan dari Rumah Yatim dan merasa peran mereka cukup penting di lingkungan sekitarnya. Melalui mereka juga Rumah Yatim mengetahui bahwa masih banyak rekan-rekan mereka yang juga layak dan berhak mendapat bantuan.
“Dari kami tentu ingin lebih membantu lebih banyak dan kontinyu ya, memang ini masih belum merata pembagiannya, karena belum semua dapat, mudah-mudahan kami semakin amanah dan di lingkungan ini makin banyak lagi yang terbantu ,” ujarnya.
Dhian menyebutkan pembagian bantuan disesuaikan jumlahnya dengan ketersediaan jumlah bantuan yang akan disalurkan. Ia juga berharap berikutnya dapat meningkatkan kerjasama lagi dengan pihak aparat pemerintah setempat seperti rt/rw dan kelurahan melalui pendataan calon mustahiq.
0 komentar:
Posting Komentar