“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allâh. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” [ Al-Munâfiqûn: 9]
Dunia menyajikan kenikmatan yang sifatnya hanya sementara serupa dengan fatamorgana. Suatu saat semuanya akan sirna. Hancur, seolah dunia tak pernah ada.
Ada dua penyikapan yang bisa dilakukan manusia saat melihat kemewahan dunia. Pertama, jika manusia hanya melihat sisi kemewahannya saja tanpa mengingat siapa yang memberi kemewahan tersebut, niscaya dia akan terus terjerumus dalam lembah kemewahan yang tak berujung. Ketagihan untuk terus menumpuk kemewahan. Namun akhirnya hanya mendapat kerugian.
Kedua, jika orientasi hidup nya untuk Allah, maka segala kemewahan dunia itupun akan iya pergunakan kembali sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Bukan sesuai dengan kehendak dirinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar