Abdullah bin Ummi Maktum adalah titipan Allah pada Rasulullah Muhammad SAW. Menjadi buta tidak lantas menjadi alasan bagi Abdullah Ibnu Ummi Maktum untuk mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan perintah Allah
Dia tidak pernah mengemis kasihan atas matanya yang telah buta sejak kecil. Keterbatasan yang dimilikinya hanya menambah keimanannya pada Allah dan kesetiaannya dalam Islam. Dia tetap berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah, menghafalkan Alquran dan hadist, bahkan berjihad. Tak ayal, Allah memuliakannya. Bahkan, dua surat Alquran secara istimewa turun atas peristiwa yang terjadi padanya
Setiap menjelang waktu fajar, dia keluar rumah dan bergegas ke masjid. Tak ada yang mampu menghalanginya. Dia akan bertopang pada tongkat atau bersandar pada lengan salah seorang Muslim. Bahkan, bila cara terakhir yang bisa dilakukannya untuk sampai ke masjid adalah dengan merangkak, Ibnu Ummi Maktum tak akan ragu melakukannya.
Pernah pula suatu kali di tengah jalan kakinya tersandung batu hingga akhirnya mengeluarkan darah. Tetapi, tekadnya bulat. Dia tetap melaksanakan shalat berjamaah pergi ke masjid tanpa memedulikan luka di kakinya.
Ibnu Ummi Maktum terkenal peka dengan waktu. Dia bisa mengetahui waktu shalat dengan tepat. Atas keistimewaan itu, dia dipercaya untuk mengumandangkan adzan bila Bilal Ibnu Rabah berhalangan.
Bahkan, saat Nabi Muhammad dan rombongannya hijrah ke Madinah, Ibnu Ummi Maktum bertanggungjawab atas hal yang sama di Makkah untuk memastikan kaum Quraisy tegak telinganya mendengarkan perintah shalat.
0 komentar:
Posting Komentar