“Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir dam saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggororkan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan,”. (H.R Bukhari 1419 dan Muslim 1032)
Sahabat, kita dapat ambil kesimpulan dari Hadist diatas. Tahukah sahabat bahwa pahala sedekah merupakan pahala yang yang paling besar? Ada pula hadist yang berbunyi, suatu ketika ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Lalu, beliau menjawab, “Bersedekah selama kamu masih sehat, bakhil (suka harta), takut miskin, dan masih berkeinginan untuk kaya.
Dan, janganlah kamu menunda-nunda sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan maka kamu baru berkata, 'Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian', padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (HR Bukhari dan Muslim).
Salah satu pelajaran yang terkandung dalam hadist di atas adalah anjuran kepada kita untuk bersegera bersedekah dan melakukan amal-amal baik lainnya. Tegasnya, berbuat baik itu jangan ditunda-tunda, harus segera dilaksanakan. Boleh jadi karena menunda-nunda amal, ajal keburu menjemput diri kita sehingga kita tidak sempat melakukan amal baik yang telah kita niatkan.
Selain itu, bila kita menunda-nunda amal baik bisa menyebabkan niat kita menjadi berubah karena ketika kita menunda-nunda berbuat baik sama dengan membuka kesempatan pada hawa nafsu dan setan untuk mengganggu dan menggoda diri kita. Bagaimana sahabat? Mari kita sedekahkan sebagian harta yang kita punya sebelum semunya terlambat.
0 komentar:
Posting Komentar