Pernahkah terlintas dalam benak kita bertanya-tanya, Bila Allah turunkan Ujian, kenapa hanya aku yang terpilih ? kenapa aku harus diuji ? apa salah aku sehingga aku harus menerima ujian ini ? mereka juga sama seperti aku, malah mereka lebih lalai daripada aku.
Allah SWT telah menjawabnya dalam QS. Al-Ankabut ayat 2-3. Dalam firmannya Allah mengatakan bahwa “Mereka dibiarkan (saja) mengatakan bahwa kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?. Artinya seorang hamba tidak akan dibiarkan mengatakan telah beriman sebelum ia diuji.
Ingatlah firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Jadi, Allah tidak akan memberi ujian kepada seseorang melebihi batas kemampuannya. Allah memberi ujian tersebut, karena Allah tahu bahwa kita mampu. Tapi ketika kita tidak mampu melewati ujian yang Allah beri, maka saat itu kita patut mempertanyakan sejauh mana keimanan kita!
kemudian Ujian yang Allah berikan merupakan wujud kasih sayang Allah kepada hambanya. Ketika memberi ujian pun Allah sudah memberikan jalan keluarnya, yaitu sabar dan shalat. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 45. Berharaplah pertolongan dari Allah melalui dua hal tersebut. Selain itu, janganlah berharap pertolongan dari siapapun atau apapun. Karena orang beriman hanya menggantungkan harapannya hanya kepada Allah.
#Islam
0 komentar:
Posting Komentar