Suatu ketika Abu Nawas bertemu sang raja Harun Al-Rasyid, lalu ia mengatakan pada raja bahwa dirinya akan terbang kelangit seperti burung. Raja yang selalu dikalahkan oleh untuk urusan kecerdikan dengan abu Nawas, kemudian berpikir mungkin ini saat yang tepat untuk mengalahkan Abu Nawas.
Setelah selasai shalat jum’at mereka datang berbondong-bondong ke alun-alun untuk menyaksikan Abu Nawas akan terbang. Di tempat itu prajurit kerajaan sudah menyiapkan panggung tinggi yang akan dijadikan pijakan Abu Awas yang akan terbang layaknya burung. Sang Raja yang melihat Abu Nawas tiba lebih dulu ditempat itu hanya tersenyum,
Lalu Abu Nawas naik keatas panggung dengan penuh percaya diri dan tidak ada kekhawatiran sedikitun tampak diwajahnya. Abu Nawas yang sudah sampai dipuncak mulai bersiap-siap akan terbang. Kemudian ia mengangkat salah satu kakinya sambil kedua tangankan direntangkan dan di ayun-ayunkan layaknya burung terbang
“Abu, mana katanya kamu mau terbang,” ucap Raja. Mendengar pertanyaan sang raja abu nawas menjawab. “Maaf baginda, bukankah hamba telah melakukan,? Jawabnya. “buktinya kamu tidak bisa terbang.” tanya raja. “Hamba sudah katakan pada paduka bahwa hamba akan terbang, bukannya bisa terbang.” jawab Abu Nawas
Seperti biasa setiap kekalahan yang dialami sang raja, mau tidak mau sang raja harus menepati janjinya untuk mengeluarkan hadiah pada Abu Nawas. Dari cerita tersebut dapat diambil pelajaran, bahwa sekecil apapun tindakan dan perbuatan akan lebih baik dibandingan hanya ucapan yang tidak pernah dilakukan. Sama halnya Abu Nawas yang hanya mengatakan bahwa dirinya hanya akan terbang tapi tidak terbang
0 komentar:
Posting Komentar