Ada beberapa hal yang dapat merampas pahala sesorang. Dari mulai murtad, kemudian hasad dan dengki, berlaku dzhalim dan aniaya, bahkan meninggalkan shalat pun termasuk yang dapat merampas pahala. Lalu, apakah benar jika hutang atau gharimin (orang yang berhutang) juga menyebabkan pahala terampas? Berikut penjelasannya.
Bagi mereka yang sebenarnya mampu untuk membayar hutang, namun enggan untuk melakukannya maka kelak di akhirat dia akan mendapatkan azab yang sangat pedih. Selain itu, setiap pahala yang dimilikinya akan melebur bagai debu.Di samping itu, Rasulullah SAW bahkan menjelaskan bahwa orang yang tidak membayar hutang, maka doanya akan tertolak. Bahkan Rasulullah SAW tidak menunaikan shalat jenazah sebelum jelas tentang persoalan hutang si mayat.
Selain itu, hutang bukan hanya berupa harta, namun juga janji. Sehingga seseorang yang berhutang janji, sebenarnya amat berat pertanggung jawabannya. Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggung-jawabannya.” (QS. Al-Isra’:34).
Oleh sebab itu, hendaknya saat berjanji ucapkanlah Insyaa Allah (jika Allah mengizinkan) seperti yang dianjurkan dalam surat Al-Kahfi ayat 69 dan surat Al-Fath ayat 27. Bagaimana sahabat? Apakah sahabat masih memiliki hutang yang belum dibayar atau dilaksanakan? Jika belum ayo segerakan.
#Islam
0 komentar:
Posting Komentar