Belum kering senyuman itu mengembang dari Sabriah, Yandi, dan tentunya Rian yang ingin kembali sehat setelah mendapat kabar bahwa dana untuk operasi jantungnya sudah terkumpul dan akan segera berangkat ke Jakarta untuk melakukan operasi. Belum selesai Rumah Yatim NTB mengurus semua kelengkapan administrasi untuk mewujudkan keinginan Rian dan keluarganya. Sang maha pencipta memanggil anak yang penurut itu.
Inalillahi wa ina ilaihi Rajiun, Allah maha tahu, Allah maha kuasa. Kini Rian tak akan merasakan kesakitan lagi, kini tak akan terdengar jeritan kesakitan dan tangisan yang kelelahan dari Rian. Allah sudah memanggilnya untuk selamanya, untuk memberikan senyuman abadi kepadanya.
Atas semua partisipasi para donatur Rumah Yatim mengucapkan terimakasih banyak, semoga amal ibadah donatur di balas oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan. Perjuangan Rian usai sampai disni, namun perjuangan Rumah Yatim untuknya dan keluarganya akan terus berlanjut dengan mengurus semua biaya pemulasaraan dan yang berurusan dengan almarhum hingga tuntas. “kini Rian sudah tak sakit lagi, semoga Allah menempatkan Rian di tempat terbaik, insya Allah kami akan mengurus semua biaya pemulasaraanya.” Ujar Salma Hasanah, Ibu Asrama Rumah Yatim NTB.
Menurut Salma, Rian meninggal pada pukul 2 siang wilayah setempat. Dengan kondisi perut dan kakinya yang kian membengkak. Meski begitu Rian meninggal dalam kondisi yang tenang dan damai. Keluarga harus rela kehilangan Rian untuk selamanya namun Sabriah ibunda Rian yang sabar merasa bersyukur karena di akhir hayatnya dia mengetahui bahwa masih banyak orang yang peduli terhadap anaknya yang yatim dengan bersedia membiaya oprasi Rian yang akhirnya belum sempat dilaksanakan.
“terimakasih banyak untuk Rumah Yatim dan para donatur yang sudah mau menolong anak saya Rian.” Ucapnya
“terimakasih banyak untuk Rumah Yatim dan para donatur yang sudah mau menolong anak saya Rian.” Ucapnya
0 komentar:
Posting Komentar