“Terimakasih Rumah Yatim telah membantu aku.” Ucap Ariq Yardan anak asuh non mukim Rumah Yatim Cemara.
Ariq anak yang lucu, meski sudah kelas 4 SD di Sinar Amanah, tapi dia memiliki badan yang kecil dan imut seperti anak kelas 2 SD. Sejak TK ayahnya Eka Naryanto meninggal dunia akibat terjatuh dari motor dan sejak itu ibunya Hetty Widia yang masih setia teradap bapaknya terpaksa harus bekerja sembari fokus membesarkan Ariq.
Saat ibunya bekerja biasanya Ariq dititipkan kepada pamannya. Karena sudah terbiasa Ariq pun terlihat mandiri.
Menurut Nenden Nurrahmi Kepala Asrama Rumah Yatim Cemara Bandung, sudah cukup lama bocah yang bercita-cita jadi pemain bola ini menjadi anak asuh non mukim. Sejak saat itu Ariq pun setiap bulannya mulai mendapatkan santunan dari Rumah Yatim.
Sebagai anak yatim yang sudah tidak mengingat masa-masa indah dengan ayahnya, Ariq tentu tidak bisa manja seperti anak pada umumnya ditambah intensitas pertemuan dengan ibunya pun sangat sedikit, hanya bertemu di sore atau malam hari dan waktu liburan saja.
Namun keceriaan Ariq menghapus itu semua, anak yang sangat mengidolakan Febri pemain persib ini pun senantiasa tersenyum dan ceria selain itu dia pun rajin menabung, setiap santunan yang diberikan oleh Rumah Yatim selalu dia tabung untuk masa depannya, dan sebagian lainnya dia gunakan untuk keperluan sekolah sehari-hari.
Si Mungil Ariq, saat bertemu dengannya, siapa yang tak ingin menyayanginya. Tak salah kiranya jika Rasul amat mengasihi anak yatim karena pada diri anak yatim selalu terdapat hal yang menyenangkan hati seperti pada saat kita menatap Ariq.
Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Al-Baniy, Shahi Al-Jami’, Abu Darda: 80)
#BersamaMencerahkanMasaDepanMereka
www.kitabisa.com/yatimindonesia
0 komentar:
Posting Komentar