Meneruskan bantuan santunan sembako beberapa hari yang lalu Rumah Yatim Yogya kembali mendatangi 20 mustahiq lainnya di Desa Banyusoco, Kecamatan Layen, Kabupaten Gunung Kidul. Lokasi tempat tinggal para mustahiq ini tercatat sebagai salah satu kawasan berpenduduk miskin.
Kepala Cabang Yogya Arifin melengkapi kegiatan surveynya dengan memantau informasi dari Badan Pusat Statistik secara online. Dari temuannya, daerah selatan Yogya ini karakter tanahnya banyak lahan tadah hujan. Sekitar 90% wilayahnya bergantung dengan curah hujan yang datang. Sedangkan mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba.
Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh tani penggarap sawah milik pemerintah. Berdasarkan data dari Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya Bappeda melalui data Pemutakhiran Basis Data Terbaru 2015, terdapat 97. 217 KK yang tergolong miskin.
Fakta kemiskinan di lapangan ini menjadi salah satu akar masalah sosial yang membelit masyarakat Gunung Kidul.
Diantara mustahiq pria dan wanita ini, diantaranya adalah berstatus janda yang harus mengurus anak merangkap mencari nafkah. Kasus pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah memang marak terjadi di sana.
Takk heran pula kasus kematian ibu dan bayi termasuk tinggi dimana kesadaran kesehatan seksual dan reproduksinya masih minim.
Posisi perempuan yang lemah semakin terpuruk manakala mereka harus bercerai dari suaminya.
Seorang mustahiq lainnya ada yang menikah dini, lalu bercerai, dan belum sempat memiliki anak. Kini hidupnya sebatang kara, seperti rekan lainnya ia pun harus menyiangi rumput di kebun dan sawah.
Melalui adanya distribusi bantuan langsung kepada mereka, Arifin dan timnya bersyukur dapat mengenal mustahiq dan lingkungannya lebih baik. Ia berpendapat, menemukan titikk-titik mustahiq dapat dilakukan dengan mengakses informasi dan data dari Badan Pusat Statistik.
Melalui cara juga lebih menemukan dan mengenal wilayah sasaran mustahiq dari segi statistik demografi.
0 komentar:
Posting Komentar