Bagi Rumah Yatim, silaturahim selalu mengiringi kemanapun mereka pergi. Tak peduli jauh atau dekat, silaturahim mereka lakukan manakala berjumpa dengan para mustahiq. Dari silaturahim lebih dalam dari sekedar interaksi biasa, karena silaturahim menguatkan empati mereka.
Selama 2 hari, Minggu (28/02) sampai Senin (01/03) mereka menggelar program Bantuan Peduli Sesama di 7 wilayah naungan Rumah Yatim Tangerang. Para penerima manfaat sebanyak 21 kepala keluarga sesuai target penerima manfaat yang dilakukan serentak di setiap wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan.
“Untuk kegiatannya dijadikan 2 hari, dengan temanya yang sama. Program ini digelar untuk membantu keluarga dan kepala keluarga yang ‘bermasalah’, diantaranya dari segi ekonomi dan kesejahteraannya. Agenda kali ini kami fokus membantu mereka yang lansia, seharusnya mereka menikmati masa-masa istirahat. Namun, kenyataanya kita lihat, tuntutan hidup mau tak mau membuat mereka terus bekerja,” ujar Manager Area Tangerang Agus Hermawan melalui telepon.
Segmentasi mustahiq lebih spesifik, lansia, termasuk mereka yang sakit berat atau menahun. Seperti lansia yang kondisi fisiknya sudah mulai lemah, pun mereka yang hanya terbaring di dalam rumah tanpa mampu lagi mencari nafkah.
“Kalau yang sudah lama sakit kan tidak kemana-mana hanya di rumah saja. Apalagi kalau mereka tulang punggung keluarga, karena kondisi fisik tak memungkinkan jadi harus istirahat,” imbuhnya.
Dari bantuan berupa uang tunai ini, Agus menyampaikan, setidaknya dari apa yang dilakukan tidak hanya sekedar dari bentuk dan jumlah bantuannya. Pihaknya sengaja melakukannya door to door dengan tujuan silaturahim kepada mustahiq. Banyak mustahiq yang luput dari perhatian warga khususnya para aghniya, karena keadaan mereka tak terdeteksi.
Rumah Yatim mengajak warga sekitar yang lebih sejahtera lebih mengasah kepekaan untuk lingkungan sekitarnya. Bahkan, dengan melihat keadaan mereka, kita memberikan semangat untuk yang lemah dan sakit.
Biasanya mustahiq yang dipanggil, kali ini Rumah Yatim yang terpanggil menemuinya. Siapapun yang membutuhkan Rumah Yatim menyambanginya berkoordinasi bersama aparat setempat. Dalam setiap kedatangan tak lupa Rumah Yatim yang meminta doa kepada mereka, karena yakin Allah mengasihi umatnya, siapapun yang mendoakannya, terutama mereka yang tak berdaya.
“Tugas kami sebagai amil menyampaikan titipan para donatur, menyalurkannya sesuai amanah dan kriteria, terjun ke lapangan dan melihat mereka dari dekat. Kami memperoleh hal luar biasa yang biasa kami rasakan ketika bertemu mustahiq, yaitu doa,” tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar