Rasa letih karena perjalanan yang cukup menyita waktu ditambah jalan yang berkelok-kelok dan naik turun bukit terobati dengan keindahan alam yang masih terjaga dan asri, ditambah sambutan hangat dari penduduk menambah hilangnya semua lelah Indra Abdullah, Kepala Cabang Rumah Yatim Bali dan tim yang terdiri dari 15 orang ini.
“Tampak wajah ceria dan sumringah atas kedatangan tim Rumah Yatim yang hadir ditengah-tengah mereka.” Ucap Indra.
Di Bukit Lempuyangan, terdapat 6 kampung muslim, atas rekomendasi dari Kementrian Agama yang sudah berkoordinasi dengan Indra jauh sebelum event belangsung didapatlah data 120 mustahik atas data yang di kumpulkan oleh pihak MUI Kabupaten Karang Asem dan dusun setempat.
Usianya tediri dari 40 tahun ke atas. Pekerjaan mereka mayoritas adalah buruh tani dan penghasilan mereka tidak tentu setiap bulannya. Tingkat pendidikan mereka rata-ratanya adalah sekolah dasar dan menengah pertama, karena faslitas pendidikan masih minim disana.
“kami memilih masyarakat yang benar-benar yang berada dibawah garis kemiskinan.” Ungkap Ketua MUI Kabupaten Karang Asem, KH.M.Mursyid S.Ag dalam sambutannya.
Selanjutnya dalam ceramahnya beliau menegaskan bahwa kedatangan Rumah Yatim sangat berarti bagi lingkungannya.
“Salah satu ciri kiamat menurut Rasulullah adalah menyebarnya sifat bakhil atau kikir dikalangan umat muslim, namun dengan datangnya Rumah Yatim ke desa bukit ini, seakan-akan kiamat masih terasa jauh dan lama dari yang diperkirakan” Ujarnya.
Usai memperkenalkan diri dan memberikan sambutan Indra dan tim pun segera membagikan paket sembako kepada 120 mustahik itu yang sudah mengantre dengan antrean yang tertib.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar.”
0 komentar:
Posting Komentar