Perjalanan bermula dari asrama Rumah Yatim, Tim yang terdiri dari Arifin Kepala Cabangnya, Faizin dan 1 lainnya berangkat menuju Desa Sudimoro Kecamatan Serumbung Kabupaten Magelang yang sebelumnya didapat informasi dari salah satu relawan bahwa penduduk di sana memiliki warga kurang mampu yang patut dibantu.
Sekitar pukul 09.30 sampailah ditempat lokasi, setelah melakukan berberapa koordinasi dengan pihak aparat setempat yang menyambut baik itikad Rumah Yatim untuk membagikan uang amanah dari donatur sebagai bentuk kepedulian dalam program pemberdayaan santunan biaya hidup kepada warganya. Darinya didapat 4 pedukuhan yang harus di tuju yakni Tegal Jombong, Jombong, Dersanan dan Argopeni.
Tim yang sudah siap pun berangkat dari rumah ke rumah, mengetuk pintu satu persatu. Kenyataan yang sangat pahit dirasaka Faizin khususnya, karena ternyata masih banyak warga di daerah tersebut yang patut mendapatkan bantuan.
Desa yang asri sungguh terpampang didepan mata, sawah ladang menjadi kekayaan itu tak mampu menyokong kehidupan mereka, karena mereka hanya rakyat kecil yang mengais rezeki sebagai buruh, bukan pemilik sawah dan ladang yang mereka tanami, alhasil Faizin dan tim pun melihat kondisi yang jauh dari pada layak, kondisi Rumah jauh dari pada sehat dan kondisi perekonomian jauh dari pada mampu.
Faizin dan tim pun menyempatkan berbincang dengan mereka, dari itu Faizin mengetahui sosok ibu yang tak berdaya namun kuat dialah Diniyah (45) seorang janda dengan 3 anak laki-lakinya, sebelum suaminya meninggal akibat tertabrak motor Diniah dan keluarganya tinggal ditengah sawah yang tak ada penduduknya, karena belaskasihan para tetangga pada saat suami tercintanya pergi warga pun merelokasi Diniah ketengah-tengah penduduk, disana berdiri bangunan yang belum rampung karena terbentur keadaan, lantainya masih tanah, dindingnya belum selesai di plester masih terlihat batako menonjol disekelilingnya. Diniyah kini membesarkan ketiga putranya yang bersekolah di SD dua dan yang belum bersekolah 1.
Kondisi Diniah menggerakan pihak Rumah Yatim Yogya untuk membawa anak Diniyah menetap di asrama, agar kebutuhan dan pendidikan sang anak dapat terjamin. Meski Diniyah merasa senang karena ada yang memperhatikan namun tak lantas Diniyah setuju karena sangat berat baginya untuk melepas anak yang dia cintai jauh darinya di tambah putra pertamanya yang duduk dikelas 5 tersebut tinggal satu tahun lagi lulus sekolah. Meski begitu sebagai bentuk kepedulian Faizin tetap menawarkan hal tersebut tanpa ada unsur paksaan.
“jika kelak ibu berniat menitipkan anak ibu di asrama, ibu bisa langsung menghubungi aparat setempat, biar nanti mereka yang menghubungi kami.” ucap Faizin kepada Diniyah.
Tak hanya Diniah ada juga seorang ibu yang terlantar, hidup seorang diri dibagian Rumah anaknya yang sudah permanen, menurut keterangan Faizin meski anakanya bersebelahan dengan rumah ibunya, namun kondisi di ibu yang tidak pernah diperhatiakan oleh anaknya mengakibatkan si ibu hidup sebatang kara. Juga ada seorang kakek dengan penyakit yang dimilikinya, mengakibatkan dia tak mampu lagi melangkah.
“kami melaksanakan santunan ini dor to dor, dari itu kami merasakan betul apa yang mereka rasakan.” Ucapnya.
Perjalanan diakhiri pukul 13.30 WIB dengan memberikan santunan kepada 20 mustahik yang benar-benar layak mendapatkan bantuan. Pergi dengan penuh semangat dan pulang dengan penuh rasa syukur, bersyukur karena sudah mampu melaksanakan amanah para donatur, besyukur karena masih bisa berbagi, bersyukur karena kehidupan yang dijalani tim masih lebih layak dan lebih baik ketimbang mereka yang ditemui.
“alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.” Lanjut Faizin.
0 komentar:
Posting Komentar