Aspek jangkauan yang terakhir disebutkan ini menjadi sebuah kebutuhan primer masyarakat. Dimana keberadaannya akan membantu masyarakat melalui fungsi medis dan edukasi. Hal tersebut disadari oleh Rumah Yatim melalui Direktorat Pemberdayaan, memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, Minggu (12/02) untuk warga yang tinggal di Jalan Pasar Sindanglaya, rt.04/rw.01, Ujung Berung.
Menurut Manager Tim Kesehatan Rumah Yatim Sinu Tontori mengatakan, wilayah ini sengaja dipilih karena warganya yang sulit mengakses fasilitas kesehatan. Dan banyak warga yang lebih membutuhkan kesulitan akibat tak sanggup membayar biayanya. Dengan menurunkanke lokasi tim kesehatan yang terdiri 2 dokter, 2 perawat dan 2 apoteker ini sigap melayani dengan baik para warga.
Menerima sektiar 220 warga miskin disana, Sinu bekerjasama dengan aparat setempat yang ikut membantu dalam persyaratan administrasi.
“Syarat yang dibutuhkan hanya ktp, kk, dan surat keterangan khusus dari rt/rw setempat, dan kami mencari warga yang akan dibantu,”ujarnya. Dari proses survey yang dilakukan sebelumnya, sangat banyak warga yang membutuhkan perhatian dari segi kesehatan. Yang difokuskan agar mencapai daerah-daerah pelosok.
Namun, dari yang mengajukan, baru 81 warga yang datang ikut pemeriksaan kesehatan ini. Kebanyakan pasien dari kalangan anak-anak dan lanjut usia.
“Kalau usia dewasanya jarang, kebanyakan usia non produktif, anak-anak dan lansia, keluhan dari anak-anak seputar ISPA, batuk dan flu, karena daerahnya berada di dekat gunung ditambah faktor cuaca yang tidak menentu, kalau lansia kebanyakan mengeluh pegal-pegal,” lanjutnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, misi lain yang tak kalah penting yaitu muatan edukasi dari penyuluhan kesehatan. Warga dihimbau untuk menjaga kebersihan pribadi, lingkungan, dan menghindari kebiasaan buruk yang merusak kesehatan. Mulai dari rumah, kebutuhan MCK harus lebih bersih sehingga terjaga dari kuman penyakit.
“Ya memang kalau di daerah pelosok, kalau mau ke puskesmas jauh, harus turun gunung. Lalu, makanan yang macam-macam jug asudah masuk kampung, jadi anak-anak usia rentan karena jajan sembarangan. Sedangkan kalau dewasa dan lansia, tentang bahaya merokok,”katanya.
Melihat animo antusiasme warga cukup besar, Sinu mengatakan kegiatan di tempat yang sama akan dilakukan 3 bulan sekali. Warga yang belum berkonsultasi dan diperiksa masih mendapatkan kesempatan. Dengan demikian, kegiatan ini mendekatkan kesehatan dapat dirasakan semua lapisan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar