Seragam Sekolah untuk Anak Korban Banjir Bima
Air itu tiba-tiba menerjang rumah mereka setelah dua hari hujan mengguyur tempat mereka. Kala itu Idul bocah yang masih duduk dibangku SD itu sedang berada di dalam rumah. Untuk menyelamatkan dirinya dia pun segera berlari kemesjid karena mesjid disekitanya termasuk mesjid besar dan berada didataran tinggi. Tak hanya Idul dan Keluarga, hampir semua warga pun berlarian ke mesjid bersamanya.
“saat banjir kita harus pergi kedataran tinggi” ujarnya saat ditanya bagaimana cara menyelematkan diri dari banjir yang hampir beberapa kali terjadi dalam beberapa kali setelah kejadian yang menghanyutkan rumahnya tersebut pada minggu (21/12/2016).
Dengan mata kecilnya Idul hanya melihat rumahnya yang terendam banjir. Tak hanya rumah dia pun harus kehilangan semua mainan dan baju seragam sekolahnya. Hingga kemarin 14 Januari 2017 Idul belum memiliki seragam sekolah bahkan belum bersekolah karena sekolahnya masih terendam banjir.
Bersyukur Idul bertemu Rumah Yatim yang menyalurkan seragam sekolah ke lingkungannya. Dengan seragam itu Idul pun bisa sekolah dengan memakai seragam baru. Karena ternyata tak hanya idul banyak sekali anak-anak yang berada disekolahnya mengalami hal sama, harus kehilangan baju seragam sehingga tek sedikit dari mereka yang sudah mulai bersekolah tak memakai baju sekolah. Mereka hanya
memakai baju seadanya. Bahkan ditengah banyak sekali sampah pecahan kaca dan beberapa benda tajam lainnya, mereka harus telanjang kaki karena tak memiliki sepatu atau sandal karena semuanya sudah hanyut diterjang banjir.
Untuk penyaluran seragam sekolah anak SD dari kelas 1-6, Rumah Yatim menyiapkan 100 paket per kelurahan. Dan sudah 10 kelurahan yang sudah mendapatkan santunan seragam sekolah yang disalurkan secara langsung pada 14 Januari 2017.
0 komentar:
Posting Komentar