Perwakilan Rumah Yatim bersilaturahim ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Turki, Senin (16/1). Dalam silaturahim tersebut, Rumah Yatim memaparkan sejumlah rencana pemberian bantuan kepada anak yatim dari pengungsi Suriah di perbatasan Suriah-Turki.
Relawan Rumah Yatim, Abdurahma mengatakan, ada sejumlah poin penting yang disampaikan pada silaturahim tersebut. Pertama, pertemuan dengan fasilitator Rumah Yatim di Turki yakni, Lembaga Hayrat, sebuah lembaga yatim terbesar di Turki yang terletak di Yenidogan Zeytinburnu/Istanbul.
"Pada pertemuan itu, kita bicara tentang kondisi anak yatim di sana. Kemudian, bantuan apa yang kita bisa berikan," paparnya, dalam sambungan telepon langsung dari Istanbul, Turki.
Dari penjelasan yang ada, kata dia, Rumah Yatim melihat ada banya peluang yang bisa dilakukan. Seperti mengirimkan satu kontainer yang berisi bahan makanan seperti tepung, gandum, susu, dan lainnya.
Poin kedua, rencana untuk menyewa satu rumah atau asrama di Urfa, daerah dekat perbatasan Suriah-Turki. Di rumah atau asrama tersebut diharapkan dapat menampung 50 anak yatim. "Rumah Yatim sendiri menargetkan 100 anak yatim pada tahapan pertama," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, juga dipikirkan bantuan apa saja yang diberikan segera. Semisal, sarana dan fasilitas pendukung tempat tinggal seperti kasur. Juga buku pelajaran dan buku keagamaan. "Tak ketinggalan, peralatan shalat," ungkapnya.
Kepada Konjen, lanjut dia, Rumah Yatim juga memaparkan rencana maksud dan tujuan yang sifatnya temporer seperti bahan pokok dan keperluan keseharian. Juga sifatnya reguler, semisal fasilitas tempat tinggal dan pendidikan.
"Rumah Yatim nanti juga akan lihat kelapangan, apakah dimungkinkan memfasilitasi para pengajar. Bisa saja, dari Suriah atau Indonesia untuk mendidik anak-anak Yatim dari pengungsi Suriah," katanya.
Menurut Abdurahman, dari informasi terkini yang diterima Rumah Yatim, kondisi anak-anak Yatim dari pengungsi Suriah memang sudah ada yang terfasilitasi. Namun, saat ini, di perbatasan Suriah-Turki tengah berlangsung musim dingin. Jadi, mereka membutuhkan bantuan makanan pokok dan fasilitas tempat tinggal.
"Mereka juga butuh pakaian hangat agar tidak jatuh sakit," paparnya.ia.
0 komentar:
Posting Komentar