Anak Asuh Rumah Yatim Lampung Ikut Pecahkan Rekor MURI di Kejurnas Danrem Lampung Open
Asrama Rumah Yatim Kedaton yang dikenal dengan anak asuhnya aktif di bidang olahraga beladiri Tae Kwon Do kembali menerjunkan mereka berkompetisi. Sebanyak 26 anak asuh yang terdiri atas 6 anak asuh mukim dan 20 anak asuh non mukim dalam Kejurnas Danrem Lampung Open 1st National Championship pada 19-20 November 2016 di Gedung Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
Kegiatan bergengsi ini selain diisi oleh pertandingan, juga memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yaitu pemecahan papan oleh 1100 orang atlet Tae Kwon Do. Pemecahan papan serentak dilakukan di lapangan, dengan saling berhadapan.
Masing-masing peserta memegang papan, dengan aba-aba dari panitia, papan bersama-sama dihancurkan. Caranya bergantian, pertama dengan ditendang. Kemudian kedua kalinya, mereka memukul papan sampai hancur dengan dipukul. Hendy terkesan dengan kegiatan yang seru dan menyenangkan ini.
Sedanhkan pada pertandingan, anak asuhnya, Ferdiansyah ikut di pertandingan kelas 45 kg atlet melawan Riau dan Jambi. Walau sempat diwarnai sedikit kericuhan karena perolehan poin yang kurang seimbang, Ferdiansyah mendapat tempat kedua di kategori atlet terbaik dan juara ketiga kategori fighter.
“Untuk medali, ada 3 anak asuh kami yang dapat, juara 1 dan 3 kategori fighter oleh anak asuh non mukim, sisanya juara harapan, sedangkan juniornya mengikuti kompetisi di kategori keindahan gerak, dan iku bersama memecahkan papan menembus rekor MURI", ujar Hendy.
Sedangkan yang memperoleh piala bergilir sebagai juara umum ialah Provinsi Riau dan Provinsi Lampung di tempat kedua, dengan total keseluruhan penilaian yang berselisih tipis. Namun, bagi mereka para atlet dari Jambi-lah yang jadi lawan paling tangguh.
Hendy mengatakan," bagi beberapa anak asuhnya, terutama yang junior, terjun di medan laga yang bergengsi ini merupakan pengalaman pertama kalinya". Ia cukup memperhatikan para anak asuhnya itu selama mengikuti pertandingan, apalagi kompetisi ini dipenuhi peserta yang berpengalaman.
Sempat pula ada yang batal bertanding karena kondisi stamina yang menurun.
Bagaimanapun, lanjutnya, para anak asuhnya itu tetap merasa bangga berada di kompetisi ini. Setiap hal yang mereka dapatkan jadi pengalaman berharga yang jadi bekal untuk lebih baik di kesempatan lainnya. Dan mereka bersyukur menjadi bagian pemecah rekor MURI.
Pada kesempatan ini, Staf Khusus Danrem 043/GATAM Kajasrem Kapten Sabar mengapresiasi semangat dan keikutsertaan para anak asuh. Ia merasa bangga dan bahagia melihat mereka tampil dan percaya diri bertanding. Seperti yang disampaikannya melalui Hendy, sai tuan rumah hal ini jadi pelajaran untuk berikutnya. Rencananya akan kembali diadakan pertandingan liga akbar professional antar klub se-Lampung.
0 komentar:
Posting Komentar