Rumah Yatim Lampung memberikan santunan biaya hidup kepada 4 mustahik. Kelimanya tingal di tanah milik pengusaha cina dalam status pinjaman. Tanah yang didalamnya mereka bangun gubuk-gubuk kecil tersebut berada di Pengajaran, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.
Mereka adalah Kadir, Muslim, Iskandar dan Oki sudah empat tahun mereka tinggal disana. Sebelumnya mereka tinggal di kelurahan Golak Galik. Karena mereka nupang ditanah kosong mereka pun terpaksa digusur. Pada saat itu ada 12 KK yang senasib dengannya.
“saat penggusuran kami benar-benar bingung, akhirnya kami numpang disini, Alhamdulillah sudah hampir 4 tahun lamanya.” Ujar Kadir
Mereka semua bekerja sebagai buruh serabutan, Kadir misalnya dia dulunya sebagai tukang bangunan, namun karena kondisi matanya yang rabun terpaksa dia harus berhenti dan kini dia belum bisa bekerja namun dia tidak menyerah setiap ada pekerjaan yang orang butuhkan dia pun berusaha bekerja sesuai dengan kemampuannya.
Menuju ke tempat tersebut tidaklah mudah, selain jauh kondisi jalanan yang nanjak mempersuit perjalanan hingga motor pun tak mampu untuk naik, maka terpaksa jalan satu-satunya adalah jalan kaki. Disertai barang bawaan berupa sembako tim Rumah Yatim Tanjung Karang yang di motori Welly Susanto pun penuh semangat melihat kondisi daerah mereka yang hanya memiliki 7 kk ini.
Alhamdulillah sesampainya disana disambut hangat oleh mereka, mereka merupakan warga Indonesia yang benar-benar sangat membutuhkan selain karena mereka semua tuna wisma, pekerjaan mereka yang serabutan pun mengakibatkan keluarga mereka berada dibawah garis kemiskinan. Untuk itu Rumah Yatim pun memberikan santunan berupa uang sejumlah RP. 50.000, beras 5 kg dan mie instant semuanya diberikan untuk meringankan kebutuhan sehari-hari mereka.
Mendapatkan semua itu mereka sangat berterimakasih karena selama ini mereka adalah orang-orang yang tidak terperhatikan baik oleh masyarakat sekitar maupun pemerintah.
''terimasih banyak sudah memperhatikan kami, semoga Rumah Yatim dan donaturnya semakin maju dan sukses.” Ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar