Kekeringan yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia menjadi musibah yang dirasakan secara masal bagi para penduduk, tak terkecuali di wilayah transmigrasi Puncak Jeringo Kecamatan Suela, NTB. Dengan wilayah geografis yang berada di puncak gunung, hujan yang sudah tidak turun selama berbulan - bulan membuat para warga harus menempuh jarak 500 meter menuruni gunung untuk mendapatkan air.
Menindak lanjuti informasi tersebut, Rumah Yatim bekerjasama dengan dinas sosial mengunjungi lokasi untuk memberikan bantuan berupa 105 paket sembako dan dua tangki berisi air bersih. Kedatangan Relawan Rumah Yatim pun disambut antusias oleh masyarakat di sana, bantuan tersebut sangat dinantikan oleh mereka karena tidak adanya sumber air membuat masyarakat sekitar kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari - hari, seperti memasak serta kegiatan MCK.
Tak hanya jauhnya sumber mata air, jauhnya akses pendidikan pun membuat masyarakat bertahan hidup dengan mengandalkan alam. Salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan menggerogoti daerah ini, dikarenakan rendahnya pendidikan warga, untuk menempuh pendidikan SD saja mereka harus melewati gunung dan jalan bebatuan, yang mengakibatkan rendahnya minat masyarakat untuk mempuh pendidikan. Jika ada anak yang berniat sekolah mereka pun harus sekolah dengan segala keterbatasan karena ketidakmampuan kedua orang tuannya. Sehingga selama bersekolah mereka menggunakan pakaian seadanya tanpa memakai seragam sekolah seperti anak pada umumnya.
“Mereka sangat membutuhkan seragam sekolah, karena selama ini anak-anak bersekolah tanpa seragam.” Papar Salma, salah satu relawan, saat langsung mengunjungi lokasi untuk memberikan bantuan.
Kedepannya Rumah Yatim pun akan terus melakukan upaya, untuk menangani krisis air serta memberikan bantuan lain yang dibutuhkan untuk para warga di puncak jeringo.
#RumahYatim
#ZakatuntukPerubahan
www.rumah-yatim.org
0 komentar:
Posting Komentar