Bingkisan Sembako untuk Bahagiakan Difabel
“Saya sering bertanya-tanya, putih itu warnanya seperti apa, merah itu warnanya seperti apa?” ungkap salah satu penyandang tuna netra.
Bagi sebagian orang, keterbatasan fisik kerap menjadi kendala untuk menjalani hidup normal, namun tidak untuk penyandang difabel di dukuh Botokan, kelurahan Jatirejo, kecamatan Lendah, Kulonprogo . Meski kondisi tubuh mereka tidak seperti orang pada umumnya, namun mereka mampu menjalani kegiatan sehari-hari layaknya orang normal.
Di kelurahan Jatorejo, terdapat 100 orang penyandang difabel dengan jenis yang berbeda, seperti tuna daksa, tuna netra tuna rungu, dll. Mayoritas mereka bekerja sebagai peternak, buruh tani, guru ngaji, bahkan ada yang berprofesi sebagai pedagang kecil-kecilan.
“Alhamdulillah meskipun penghasilan kami tidak tentu, tapi penghasilan ini bisa memenuhi kebutuhan hidup kami seperti makan. Namun penghasilan itu belum bisa memenuhi kebutuhan kami untuk membeli obat sehari-hari.” Ungkap salah satu warga penyandang difabel kepada tim Rumah Yatim Yogyakarta yang sedang melakukan kunjungan ke beberapa lokasi pelosok di Kulonprogo.
Semangat, ketangguhan dan sikap pantang menyerah mereka telah menggerakan tim Rumah Yatim untuk memberikan apresiasi kepada mereka. Agar hajat tersebut dapat terealisasi dengan baik, tim Rumah Yatim mengajak tokoh masyarakat dan pemerintah setempat untuk membantu.
Selang beberapa hari dari kunjungan sebelumnya, Tim Relawan Rumah Yatim dibantu tokoh masyarakat dan pemerintah setempat menggelar acara besar untuk para insan tangguh tersebut.
Dalam acara tersebut mereka disambut hangat oleh tim, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Selain itu pemberian motivasi serta apresiasi berupa ucapan terima kasih dan bingkisan sembako pun diberikan oleh pihak Rumah Yatim.
“Perjuangan adik-adik, bapak dan ibu menjalani hidup telah menginspirasi kami untuk lebih kuat dan semangat lagi menjalani hidup, paket sembako ini adalah bentuk apresiasi dari kami dan para donatur Rumah Yatim untuk adik-adik, bapak dan ibu. Semoga bingkisan ala kadar ini bisa meringankan beban untuk membeli kebutuhan hidup , sehingga sisanya bisa disisihkan untuk membeli obat sehati-hari.” Ungkap Ecep salah satu Relawan Rumah Yatim Yogyakarta.
"Matur nuwun sanget mugi-mugi Allah membalas kebaikan bapak dan, Rumah Yatim dan para donaturnya.” (Warga)
#RumahYatim
#ZakatuntukPerubahan
0 komentar:
Posting Komentar