Kata shiyam atau shaum berasal dari
akar kata yang sama, yaitu sha-wa-ma yang dari segi bahasa maknanya “menahan”
dan “berhenti” atau “tidak bergerak”.
Menurut istilah, berarti menahan diri
dari segala yang membatalkan puasa pada waktu tertentu dimulai dari terbit
fajar sampai terbenam matahari dengan syarat-syarat tertentu.
Setelah turunnya kewajiban berpuasa
Ramadhan, maka yang diwajibkan atas orang-orang beriman hanyalah puasa
Ramadhan, sedangkan puasa-puasa yang lain yang sebelumnya dilaksanakan oleh kaum
Muslimin menjadi puasa sunat.
Tujuan puasa secara jelas dinyatakan
dalam Al Quran adalah untuk mencapai ketakwaan ( la’allakum tattaqun ). Ini
berarti bahwa menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa.
Takwa bermakna menjaga diri dari siksa
Allah. Menghindari siksa atau hukuman Allah, dilakukan dengan jalan
menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang
diperintahkan-Nya.
Dengan demikian yang bertakwa adalah
orang yang merasakan kehadiran Allah Swt. setiap saat. Ia bagaikan melihat-Nya,
atau setidaknya ia menyadari bahwa Allah melihatnya.
Esensi puasa adalah menahan atau
mengendalikan diri. Pengendalian ini diperlukan oleh manusia, baik secara
individu maupun kelompok. Latihan dan pengendalian diri itulah esensi puasa.
Dan esensi puasa ini akan menumbuhkan sifat ketakwaan dalam diri seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar