Minggu (12/03) tak sengaja Kepala Asrama Kedaton Hendy melihat 10 pemulung yang sedang beristirahat di sebelah kanan asramanya. Rupanya mereka baru saja melepas lelah setelah seharian mencari barang rongsokan. Saat duduk-duduk mereka masih asyik mengobrol.
Hendy mengatakan ia penasaran, dan lalu menghampiri mereka dan ikut bergabung sambil mengobrol. Diantara mereka tampak yang masih kanak-kanak, yaitu anak dari salah satu pemulung. Sisanya bapak-bapak dan ibu-ibu lansia, dan usia dewasa.
Ketika suasana terasa sudah cair dan akrab, ia mengajak pemulung tersebut ke asrama. Hendy mengambil paket-paket sembako yang masih tersedia, dan dibagikan untuk para pemulung ini. Dari pembicaraan kecil dengan mereka diketahui mereka mulai memulung dari pukul 3 dini hari. Agar lebih leluasa mencari dan memilah barang sesuai jenisnya.
Karena penghasilan mereka tak sekedar dari banyaknya barang yang terkumpul. Selama bekerja, ada mustahiq yang membawa anaknya turut serta di dalam gerobak. Saat ini mereka tinggal di kawasan Pelampung, Jaga Baya, Bandar Lampung. Umumnya pendatang dari daerah selatan Sumatera lain seperti Bengkulu dan Palembang.
Mereka bahagia bisa bertandang ke Rumah Yatim dan merasa masih ada yang begitu peduli dengan mereka. Rumah Yatim berkomitmen membantu siapapun yang sangat membutuhkan dimulai lingkungan terdekat.
“Ketika berbincang, kami lebih mengetahui keadaan mereka, dan memegang data dan lokasi para mustahiq ini tinggal, Insya Allah bisa menjadi sasaran mustahiq kami berikutnya,” ujar Hendy.
0 komentar:
Posting Komentar