Program bantuan gempa Aceh di Pidie Jaya, sejak awal Desember lalu hingga hari ini masih terus berlangsung. Bantuan didistribusikan demi membantu memulihkan kondisi masyarakat yang menjadi korban hingga tuntas pasca gempat.
Seperti yang diungkapkan pihak Rumah Yatim oleh Dewi Sulistiyowati, akan terus membantu Aceh hingga pasca gempa, termasuk memberikan bantuan perbaikan fisik dan psikis warganya.
“Aceh sudah menjadi rumah kami sendiri, kami terus membantu dengan program bantuan yang kami miliki, secara bertahap sesuai kebutuhan dan kondisinya,pada pasca gempa ini kami tetap bantu apalagi yang erat kaitannya dengan sasaran kami, pendidikan dan anak-anak,” ungkap Dewi.
Masa-masa pemulihan ini adalah masa transisi dari masa tanggap darurat ke masa tenang. Masyarakat setempat ingin pulih dan melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala. Mulai dari korban-korban yang selamat di pengungsian bertahap sudah meninggalkan tenda-tenda pengungsian dan sebagian masih bertahan.
Aktivitas keseharian mereka mayoritas masih dilakukan di pengungsian, termasuk yang menjadi perhatian Rumah Yatim, pendidikan dan anak-anak. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Cabang Aceh Maman Suryaman dana bantuan yang terhimpun sejumlah Rp 160 juta, dialokasikan ke 5 Program, yaitu perbaikan pembangunan TPA/fasilitas publik pendidikan dan ibadah, bantuan peduli sesama, bantuan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), bantuan fasilitas sandang, dan trauma healing.
Dari bantuan tahap ketiga ini, ia menerangkan, proses renovasi TPA di 4 titik yang disalurkan langsung ke lokasi yang rusak akibat bencana sesuai prosedur arahan dari pusat. Adapun 4 titik tersebut berada di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, tersebar di beberapa desa.
Pertama, sudah direnovasi sebuah TPA berukuran 5 m x 5 m, dengan model panggung yang terbuat dari kayu seperti umumnya bangunan tradisional Aceh. Titik kedua dan ketiga, juga sudah selesai direnovasi dalam waktu yang bersamaan sekitar beberapa minggu yang lalu. Dan tempat terakhir, yang dilakukan baru-baru ini diharapkan Rabu besok dapat segera selesai.
Rencananya, Minggu (29/01) Rumah Yatim akan mengadakan syukuran dan pengajian sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih mereka selama siaga membantu di peristiwa ini. “Insya Allah akan kami adakah di salah satu titik, mengingat juga sudah banyak korban selamat yang tak lagi dipengungsian, mereka pindah ke tempat tinggalnya dulu,”ucapnya.
Kemudian, dalam syukuran ini juga akan diadakan trauma healing, salah satunya dengan menghadirkan pendongeng untuk menghibur anak-anak. Maman mengatakan, untuk mendukung trauma healing, Rumah Yatim menyediakan SDM yang ahli di bidangnya.
Trauma healing ini bertujuan memulihkan kondisi psikis anak-anak korban bencana dari rasa cemas, takut, dan kehilangan. Agar mereka kembali menikmati masa-masa indahnya sebagai anak-anak seperti biasanya. Materi yang disampaikan rencananya diisi muatan Islami dan yang mengedukasi.
Di samping itu terdapat bantuan sandang, dan fasilitas belajar dan beribadah untuk anak-anak dan warga sekitarnya. Dan bantuan dari donatur berupa beberapa jenis logistik dan sandang pun telah disalurkan.
Beberapa minggu sebelumnya, secara bertahap bantuan peduli sesama sejumlah Rp 25.000.000 diterima oleh 500 KK di kunjungan pertama. Sebanyak 120 KK lainnya menerima bantuan MCK dari Rumah Yatim dengan total Rp 7.500.000. Maman dan timnya bersyukur dapat menjalani proses pendistribusian ini dengan sukses sampai kepada sasarannya.
Harapan mereka berhasil terwujud dengan mengawal berbagai program bantuan hingga tuntas di masa-masa pemulihan. Mulai dari persiapan, perjalanan distribusi, dan semua yang telah dialami seakan terbayar sudah dengan rasa bahagia Rumah Yatim peduli bagi Aceh.
Semoga bantuan yang mereka terima menjadi berkah dan memberikan manfaat kepada mereka untuk terus semangat menjalani hidup yang lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar