Kamis, 14 Juli 2016
Rabu, 13 Juli 2016
Carilah Rezeki dengan Cara yang Halal
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.”
(HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).
Dalam hadits
disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang
baik atau diperintahkan untuk “ajmilu fit tholab”. Apa maksudnya?
1. Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah. Jangan sampai kita berucap, “Rezeki yang halal, mengapa sulit sekali untuk datang?”
2. Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rezeki.
Dalam hadits di atas berarti diperintahkan untuk mencari rezeki yang halal. Janganlah rezeki tadi dicari dengan cara bermaksiat atau dengan menghalalkan segala cara. Kenapa ada yang menempuh cara yang haram dalam mencari rezeki? Di antaranya karena sudah putus asa dari rezeki Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Semoga Bermanfaat...!
Source: Artikel Rumaysho.Com
=======================================================
#RumahYatim #Donasi #Sekolah #SahabatYatim #Pendidikan #WakafPendidikan
www.Rumah-Yatim.org
1. Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah. Jangan sampai kita berucap, “Rezeki yang halal, mengapa sulit sekali untuk datang?”
2. Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rezeki.
Dalam hadits di atas berarti diperintahkan untuk mencari rezeki yang halal. Janganlah rezeki tadi dicari dengan cara bermaksiat atau dengan menghalalkan segala cara. Kenapa ada yang menempuh cara yang haram dalam mencari rezeki? Di antaranya karena sudah putus asa dari rezeki Allah sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Semoga Bermanfaat...!
Source: Artikel Rumaysho.Com
=======================================================
#RumahYatim #Donasi #Sekolah #SahabatYatim #Pendidikan #WakafPendidikan
www.Rumah-Yatim.org
Minggu, 03 Juli 2016
Merangkul Warga Dhuafa Pesisir Pantai oleh Rumah Yatim Medan
Program sembako Rumah Yatim Medan kali ini menyasar para warga dhuafa di wilayah Kampung Tanjung Pura, Medan. Meskipun kampung ini masih terletak di Medan, namun, Kepala Cabang Rumah Yatim Medan Iwan Gunawan bersama timnya harus menempuh perjalanan 2 jam ke tujuan, Rabu kemarin (29/06). Di mulai pukul 08.00 dan tiba di lokasi yang dekat pantai ini tepat pukul 10.00. Para mustahiq yang berkumpul di rumah kepala kevling (setingkat rt) setempat ini sebanyak 300 orang.
Iwan mengatakan, kebanyakan mereka berprofesi sebagai nelayan, dengan kondisi rumah yang tampak kurang layak ditinggali. Bahkan ketika ia melakukan survey, tak jarang rumah mereka masih beralaskan tanah dan beratapkan rumbia. “Kebanyakan yang datang ibu-ibu, bapak-bapaknya masih melaut, mereka sangat antusias dan bersyukur dengan bantuan ini, menurut mereka baru kali ini ada bantuan dari Rumah Yatim, sedangkan belum ada dari yayasan lain,”ujar Iwan yang juga kepala asrama.
Mulanya Iwan mendapatkan informasi dari donatur yang tinggal di sana, lalu langsung disurvey. Setelah dicek, kondisinya sudah sesuai persyaratan layak bantu. “Dari pusat (direktorat pemberdayaan, Pak Sodikin sudah menyediakan anggarannya, dan saya sudah ada mustahiqnya, ya, langsung saya survey langsung diberikan bantuannya,” imbuhnya.
Mereka diberikan paket sembako yang berdisi beras, mie instan, gula, dan teh. Mereka bersyukur dan merespon baik bantuan ini. Di samping itu, Rumah Yatim juga menawarkan bantuan bila ada anak yatim yang layak dan bersedia dibantu. Ikut menyaksikan pula Iwan dan beberapa stafnya, dan kepala kevling setempat. Acara yang berakhir sampai pukul 14.00 ini menjadi bukti kepedulian Rumah Yatim juga untuk meringankan beban masyarakat sekitarnya.
Mengenai Saya
Categories
Blog Archive
- September (1)
- Agustus (5)
- Juli (22)
- Juni (1)
- Mei (12)
- April (66)
- Maret (133)
- Februari (52)
- Januari (1)
- Desember (8)
- November (13)
- Oktober (12)
- September (17)
- Agustus (26)
- Juli (17)
- Juni (9)
- Mei (16)
- April (13)
- Maret (37)
- Februari (44)
- Januari (59)
- Desember (44)
- November (62)
- Oktober (57)
- September (39)
- Agustus (42)
- Juli (4)
- Mei (5)
- April (7)
- Maret (15)
- Februari (5)
- Januari (4)
- Desember (12)
- Oktober (1)
- September (4)
- Juli (1)
- Juni (2)
- Februari (3)
- Januari (1)
- Desember (3)
- November (32)
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright ©
Rumah Yatim | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com